• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Putus Rantai Kemiskinan, Begini Pelaksanaan Sekolah Rakyat 

Alian by Alian
10 Juli 2025
in Nasional, News
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Lampungnews.com- Kementerian Sosial RI terus mematangkan pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang dirancang sebagai terobosan memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan bagi anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem. Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan hal itu saat meninjau simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan yang digelar di Sentra Handayani di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mensos menjelaskan simulasi ini dilakukan untuk melihat langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat selama 24 jam penuh. “Mulai hari ini kita melakukan simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat selama 24 jam. Tadi pagi diawali cek kesehatan, lalu ada tes talent DNA yang menggunakan AI. Dengan begitu guru akan lebih mudah mengarahkan siswa sesuai minat dan bakat mereka,” ujarnya.

Tes talent DNA ini diberikan secara gratis oleh Ary Ginanjar Agustian dari ESQ. Mensos menyebut teknologi ini sangat membantu guru mengenali potensi anak sejak awal. Selain itu, ia menekankan pentingnya kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan siswa. “Kalau ada yang ditemukan memiliki penyakit menular, akan dirawat sampai sembuh. Setelah sembuh, kapan pun mereka bisa kembali masuk Sekolah Rakyat,” katanya.

Lebih lanjut Mensos memastikan pada 14 Juli mendatang program Sekolah Rakyat akan mulai berjalan di 63 titik yang sarana dan prasarananya telah siap, disusul 37 titik akhir Juli setelah fasilitas rampung. Seluruh kepala sekolah telah mengikuti pembekalan, sementara guru-guru akan segera dilatih sebelum mendapat pengarahan langsung Presiden. “Ini pertama kalinya kita menyelenggarakan Sekolah Rakyat, jadi bukan hanya siswa yang butuh orientasi, tapi guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, bahkan Menteri-nya juga,” ujar Gus Ipul.

Ia juga mengajak semua pihak termasuk media untuk ikut mengawasi dan memberi masukan agar pelaksanaan program ini semakin baik. “Kami terbuka diawasi supaya program ini berjalan baik dan mampu meningkatkan kualitas SDM Indonesia ke depan,” tegasnya.

Dalam statemen tambahan, Mensos menegaskan program ini melibatkan banyak pihak. “Ada lembaga pemerintah daerah, ada juga pihak-pihak swasta yang mau membantu. Salah satunya Mas Ary Ginanjar yang memberikan perangkat talent mapping ini. Kita bisa tahu potensi guru, siswa, dan seluruh tenaga kependidikan. Guru penting mengetahui potensi siswanya, tapi kita juga perlu tahu potensi guru agar tidak terjadi bullying, kekerasan seksual, atau intoleransi di sekolah rakyat yang jadi harapan kita semua,” katanya.

Dengan alat dari Ary Ginanjar ini, guru bisa mengarahkan siswa sejak awal sesuai potensinya. “Kalau istilah Pak Nuh, kalau burung jangan disuruh berenang, kalau sapi jangan disuruh terbang. Ini sudah kita mulai hari ini. Hasil tes talent DNA dengan AI-nya ternyata sesuai yang mereka rasakan sendiri. Mudah-mudahan ini terus berlanjut,” tuturnya.

Program Sekolah Rakyat ini juga menjadi perhatian khusus Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari. Ia menegaskan bahwa program ini adalah bentuk nyata keberpihakan Presiden Prabowo kepada rakyat miskin. “Kami dari Kantor Staf Presiden yang tugasnya mengawal program prioritas Presiden sangat gembira terlibat dari awal. Ini rangkaian panjang, mulai dari mengidentifikasi siswa, komunikasi dengan orang tua, menyiapkan tempat belajar, renovasi oleh PUPR, pendanaan Kemenkeu, penyusunan kurikulum oleh Dikdasmen dan Kemenag, sampai menyiapkan sekolah permanen dengan dukungan Pemda,” jelas Qodari.

Menurutnya, semua proses ini berjalan simultan sehingga pada hari ini bisa dimulai proses belajar penuh pertama di Sentra Handayani, lengkap dengan cek kesehatan, tes talent DNA, serta kegiatan belajar menginap. “Ini hari yang sangat bersejarah, puncak dari proses panjang. Selamat kepada Kemensos yang sudah sampai titik ini, mudah-mudahan 63 sekolah berjalan lancar, lalu disusul 37 berikutnya dan nanti peresmian oleh Presiden Prabowo,” kata Qodari.

Sementara itu Ary Ginanjar mengungkap keistimewaan program ini. “Anak-anak orang miskin yang jangankan sekolah, makan saja bingung, tiba-tiba dalam semalam tidak perlu lagi pusing bayar SPP, seragam, sepatu, dikasih laptop, makan tiga kali sehari bergizi. Dari desil 1-2 tiba-tiba jadi seperti desil 9-10. Ini program revolusioner, sangat ajaib, luar biasa, tak pernah terbayangkan tapi hari ini jadi kenyataan,” ungkapnya penuh haru.

Ary juga menjelaskan keunggulan Sekolah Rakyat yang tidak memakai tes akademik masuk. Sejak awal, potensi dan bakat anak akan dipetakan melalui tes talent DNA dengan AI yang hanya memerlukan 10 menit untuk menjawab 99 pertanyaan. “Ini sesuai kata Albert Einstein, semua orang itu jenius. Tapi kalau ikan diuji memanjat pohon, dianggap bodoh. Di Sekolah Rakyat kita cari siapa calon Rudy Habibie, Rudy Hadisuwarno, atau Rudy Hartono,” ujarnya.

Dengan AI, potensi anak bisa terbaca dalam hitungan detik dan guru pun diarahkan agar tidak memaksakan metode belajar yang sama, sehingga risiko salah jurusan dan bullying akademik dapat dihindari. “Bayangkan 300 ribu anak terbaca hanya dalam 3 detik. Ini masif, presisi, cepat, dan menjadi bekal menuju generasi emas Indonesia 2045,” tegas Ary.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M. Nuh pun menegaskan bahwa inti program ini adalah memuliakan kaum dhuafa, menjangkau yang tidak terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin. Ia berharap program ini dapat masuk dalam payung Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional agar keberlanjutannya terjamin lintas pemerintahan.

Dengan sinergi lintas kementerian, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat yang siap membantu bahkan secara gratis, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi jalan terang bagi anak-anak miskin untuk meraih cita-cita setinggi mungkin.(*)

#KemensosSelaluAda

*Sekolah Rakyat Berbasis Aplikasi: Solusi Cetak Generasi Tangguh*

Jakarta — Kementerian Sosial RI terus mematangkan pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang dirancang sebagai terobosan memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan bagi anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem. Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan hal itu saat meninjau simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan yang digelar di Sentra Handayani di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Mensos menjelaskan simulasi ini dilakukan untuk melihat langsung pelaksanaan Sekolah Rakyat selama 24 jam penuh. “Mulai hari ini kita melakukan simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat selama 24 jam. Tadi pagi diawali cek kesehatan, lalu ada tes talent DNA yang menggunakan AI. Dengan begitu guru akan lebih mudah mengarahkan siswa sesuai minat dan bakat mereka,” ujarnya.

Tes talent DNA ini diberikan secara gratis oleh Ary Ginanjar Agustian dari ESQ. Mensos menyebut teknologi ini sangat membantu guru mengenali potensi anak sejak awal. Selain itu, ia menekankan pentingnya kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan siswa. “Kalau ada yang ditemukan memiliki penyakit menular, akan dirawat sampai sembuh. Setelah sembuh, kapan pun mereka bisa kembali masuk Sekolah Rakyat,” katanya.

Lebih lanjut Mensos memastikan pada 14 Juli mendatang program Sekolah Rakyat akan mulai berjalan di 63 titik yang sarana dan prasarananya telah siap, disusul 37 titik akhir Juli setelah fasilitas rampung. Seluruh kepala sekolah telah mengikuti pembekalan, sementara guru-guru akan segera dilatih sebelum mendapat pengarahan langsung Presiden. “Ini pertama kalinya kita menyelenggarakan Sekolah Rakyat, jadi bukan hanya siswa yang butuh orientasi, tapi guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, bahkan Menteri-nya juga,” ujar Gus Ipul.

Ia juga mengajak semua pihak termasuk media untuk ikut mengawasi dan memberi masukan agar pelaksanaan program ini semakin baik. “Kami terbuka diawasi supaya program ini berjalan baik dan mampu meningkatkan kualitas SDM Indonesia ke depan,” tegasnya.

Dalam statemen tambahan, Mensos menegaskan program ini melibatkan banyak pihak. “Ada lembaga pemerintah daerah, ada juga pihak-pihak swasta yang mau membantu. Salah satunya Mas Ary Ginanjar yang memberikan perangkat talent mapping ini. Kita bisa tahu potensi guru, siswa, dan seluruh tenaga kependidikan. Guru penting mengetahui potensi siswanya, tapi kita juga perlu tahu potensi guru agar tidak terjadi bullying, kekerasan seksual, atau intoleransi di sekolah rakyat yang jadi harapan kita semua,” katanya.

Dengan alat dari Ary Ginanjar ini, guru bisa mengarahkan siswa sejak awal sesuai potensinya. “Kalau istilah Pak Nuh, kalau burung jangan disuruh berenang, kalau sapi jangan disuruh terbang. Ini sudah kita mulai hari ini. Hasil tes talent DNA dengan AI-nya ternyata sesuai yang mereka rasakan sendiri. Mudah-mudahan ini terus berlanjut,” tuturnya.

Program Sekolah Rakyat ini juga menjadi perhatian khusus Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari. Ia menegaskan bahwa program ini adalah bentuk nyata keberpihakan Presiden Prabowo kepada rakyat miskin. “Kami dari Kantor Staf Presiden yang tugasnya mengawal program prioritas Presiden sangat gembira terlibat dari awal. Ini rangkaian panjang, mulai dari mengidentifikasi siswa, komunikasi dengan orang tua, menyiapkan tempat belajar, renovasi oleh PUPR, pendanaan Kemenkeu, penyusunan kurikulum oleh Dikdasmen dan Kemenag, sampai menyiapkan sekolah permanen dengan dukungan Pemda,” jelas Qodari.

Menurutnya, semua proses ini berjalan simultan sehingga pada hari ini bisa dimulai proses belajar penuh pertama di Sentra Handayani, lengkap dengan cek kesehatan, tes talent DNA, serta kegiatan belajar menginap. “Ini hari yang sangat bersejarah, puncak dari proses panjang. Selamat kepada Kemensos yang sudah sampai titik ini, mudah-mudahan 63 sekolah berjalan lancar, lalu disusul 37 berikutnya dan nanti peresmian oleh Presiden Prabowo,” kata Qodari.

Sementara itu Ary Ginanjar mengungkap keistimewaan program ini. “Anak-anak orang miskin yang jangankan sekolah, makan saja bingung, tiba-tiba dalam semalam tidak perlu lagi pusing bayar SPP, seragam, sepatu, dikasih laptop, makan tiga kali sehari bergizi. Dari desil 1-2 tiba-tiba jadi seperti desil 9-10. Ini program revolusioner, sangat ajaib, luar biasa, tak pernah terbayangkan tapi hari ini jadi kenyataan,” ungkapnya penuh haru.

Ary juga menjelaskan keunggulan Sekolah Rakyat yang tidak memakai tes akademik masuk. Sejak awal, potensi dan bakat anak akan dipetakan melalui tes talent DNA dengan AI yang hanya memerlukan 10 menit untuk menjawab 99 pertanyaan. “Ini sesuai kata Albert Einstein, semua orang itu jenius. Tapi kalau ikan diuji memanjat pohon, dianggap bodoh. Di Sekolah Rakyat kita cari siapa calon Rudy Habibie, Rudy Hadisuwarno, atau Rudy Hartono,” ujarnya.
Dengan AI, potensi anak bisa terbaca dalam hitungan detik dan guru pun diarahkan agar tidak memaksakan metode belajar yang sama, sehingga risiko salah jurusan dan bullying akademik dapat dihindari. “Bayangkan 300 ribu anak terbaca hanya dalam 3 detik. Ini masif, presisi, cepat, dan menjadi bekal menuju generasi emas Indonesia 2045,” tegas Ary.

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat M. Nuh pun menegaskan bahwa inti program ini adalah memuliakan kaum dhuafa, menjangkau yang tidak terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin. Ia berharap program ini dapat masuk dalam payung Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional agar keberlanjutannya terjamin lintas pemerintahan.

Dengan sinergi lintas kementerian, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan masyarakat yang siap membantu bahkan secara gratis, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi jalan terang bagi anak-anak miskin untuk meraih cita-cita setinggi mungkin.

0
SHARES
ShareTweet
Previous Post

571 Ribu Penerima Bansos Terdeksi Main Judol, Gus Ipul Dorong Pemda Aktif Verifikasi dan Validasi

Next Post

Mensos Teken MoU Pemanfaatan Aset Daerah dan Universitas untuk Sekolah Rakyat 

Related Posts

Mensos Teken MoU Pemanfaatan Aset Daerah dan Universitas untuk Sekolah Rakyat 

10 Juli 2025
2

571 Ribu Penerima Bansos Terdeksi Main Judol, Gus Ipul Dorong Pemda Aktif Verifikasi dan Validasi

8 Juli 2025
8

Menag Sebut Rp309 Miliar Terkumpul untuk Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas 2025

4 Juli 2025
7

BPKH Limited Catat Peningkatan Laba Bersih Rp15,5 Miliar 

2 Juli 2025
6
Next Post

Mensos Teken MoU Pemanfaatan Aset Daerah dan Universitas untuk Sekolah Rakyat 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Bandar Lampung

Pujakesuma Diharapkan Ikut Andil dalam Pembangunan Lampung

18 Mei 2019
79
Bandar Lampung

Keceriaan Anak-anak Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Lewat Permainan Tradisional 

4 Oktober 2024
111
Lifestyle

PFI: Media Ini Punya Nilai Plus. Apa Itu?

12 Februari 2017
51
News

Perbanas Institute Gelar Kuliah Umum Metedologi Syariat Islam

14 September 2019
40
Hukum

KPU : Calonkada Tersangka KPK Lebih Baik Didiskualifikasi untuk Melindungi Masyarakat

17 Maret 2018
26
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019