Bandarlampung, Lampungnews.com – Pasar Smep terbengkalai sejak beberapa tahun terakhir. Para pedagang yang telah membayar uang muka hanya mendapatkan angin surga dari PT Prabu Artha selaku pengembang.
Awal tahun lalu, ‘janji Joni’ kembali dilontarkan pengembang mengenai kelanjutan pembangunan pasar. Dua alat berat diturunkan untuk mengeruk kolam sebagai basement.
Namun pembangunan kembali terhenti sejak sebulan terakhir dengan meninggalkan sisa cakar ayam pada dasar kolam dan dua alat berat. Akibatnya, kolam tersebut kembali digenangi air berwarna hijau dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Pembangunan Pasar Smep yang terhenti juga menimbulkan sejumlah masalah. Seperti nasib para pedagang yang sudah menyetorkan uang muka kepada pengembang terpaksa harus mengalami kerugian. Saat ini pedagang direlokasi di Tempat Penampungan Sementara (TPS) di Jalan Batu Sangkar samping Pasar Bambu Kuning.
Kondisi TPS Pasar Smep jauh dari kata layak untuk berdagang. Selain sepi pembeli, kios pedagang hanya beratap seng dan kayu. Belum lagi saat hujan turun, jalanan di sekitar TPS banyak tergenang air.
Arus kendaraan di sekitar Jalan Imam Bonjol semakin semerawut lantaran tidak tertatanya lapak pedagang yang berjualan hingga ke badan jalan.