Bandarlampung, Lampungnews.com – Menjadi penyandang disabiltas tidaklah mudah. Sebagian masyarakat masih memandang difabel dengan stereotip umum, terlebih pada bidang pekerjaan.
Slamet (43) penyandang tuna netra yang memilih ‘menjual’ suara di SPBU Ki Maja, Way Halim merasakan stereotip yang cenderung diskriminatif tersebut.
Ia mahfum, jika seorang penyandang tuna netra selalu dihubungkan dengan pekerjaan sebagai tukang pijat. Atau, lebih kejam lagi, sebagai pengemis.
Usai beberapa lagu dia nyanyikan, Slamet berbincang dengan lampungnews.com mengenai hal tersebut. Suatu kali, saat ia sedang bernyanyi, seorang pengendara mobil melontarkan kalimat yang diskriminatif.
“Ada pas itu yang bawa mobil, Mas, lewat depan saya sambil bilang gini, ‘kamu itu nggak bisa ngamen, kenapa ngamen? Mending jadi tukang pijet aja’,” kata Slamet menirukan ucapan pengendara mobil yang seorang perempuan itu, Minggu (19/2/2017).
Slamet mengaku sebenarnya dia sakit hati. Tapi dia memilih diam dan memendamnya dalam-dalam.
Namun, tak hanya itu. Teman anaknya pun kerap menghina dia melalui sang anak.
“Saya cuman sebatas ini, fisik dan kondisi saya, ya begini. Tapi saya mau tetap semangat menjalani hidup dengan tidak membebani orang lain,” tuturnya.
Pun begitu dengan Zainal Abidin (34) penyandang tuna daksa yang bekerja sebagai loper koran di lampu merah Tugu Adipura.
Meski kaki kirinya tak berfungsi, Zainal masih merasa kuat dan lebih dari sanggup untuk sekadar berjualan koran.
“Cerita sedih yang ada di dalam hidup saya hanyalah penyesalan, kenapa saya kecilnya badung dan tidak pernah nurut kata orangtua. Mungkin karena itu saya diberikan kaki yang seperti ini, hanya sebelah akibat kebadungan saya menaiki kereta api yang sedang berjalan sehingga terjatuh hingga mengalami pincang,” katanya.
Meski begitu, Zainal memilih menerimanya dan menjalani kehidupannya dengan ikhlas.
“Selama berjualan koran pasti ada rasa sedih, namun itulah nasib, sedih melihat orang normal tapi itu takdir jadi harus dijalani,” kata pria asal Ogan, Sumatera Selatan itu. (Davit)