Bandarlampung, Lampungnews.com – Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Jalan Ikan Mujaer, Talang yang berada di samping SDN 2 dan 4 Talang mengganggu kegiatan belajar mengajar sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SDN 4 Talang, Hendratati mengatakan, sekolah merasa terganggu dengan aroma yang dikeluarkan dari sampah yang berada tepat di belakang sekolah itu. Terlebih juga belum turunnya hujan, bau sampah yang dikeluarkan sangat menyengat.
“Terganggu sekali baunya, apa lagi pas turun hujan itu baunya menyengat sekali. Kalu saya masih mending, karena kantor saya dibawah yang lebih parahnya di kantor sekolah SDN 2, kantor mereka kan diatas jadi baunya naik,” katanya, Rabu (2/3).
Menurutnya, dirinya pernah membicarakan hal ini kepada RT maupun dari pihak kecamatan setempat mengenai lokasi TPS itu.
“Sudah saya usulkan secara lisan maupun tertulis namun, tidak ada tanggapan. Pernah kami bicarakan juga dan sampah pagi langsung diangkut sore, cuma kalau udah Senin itu baunya nyengat sekali karena minggu kan libur,” ujarnya.
Lihat juga: (Foto) Alamak! Tempat Sampah Kok di Samping Sekolah
Ia berharap, bagaimana caranya warga mengerti dan jangan membuang sampah di tempat itu lagi. Selain itu juga ia berharap kepada lurah maupun camat agar berperan dalam hal ini supaya sampah tidak dibuang di lokasi belakang sekolah.
“Sebab sampah ini sudah ada puluhan tahun sih, jadi memang sudah dari dulu dan tidak ada tindakan,” tandasnya.
Hal senada dikatakan Yudi AS, guru olahraga SDN 2 Talang. Yudi mengatakan, dirinya dan pihak guru lain sangat terganggu dengan bau sampah yang berada dibelakang sekolah. Apa lagi saat turun hujan malam hari, baunya menguap saat pagi.
“Kami sudah pernah mengajukan kepada RT, lurah dan camat. Cuma ya memang harus kesadaran dari masyarakatnya sendiri agar jangan membuang sampah dilokasi itu. Kami juga setiap hari Jum’at kadang selesai olahraga ikut membersihkan sampah yang berada di pinghir jalan akibat ditiup angin,” katanya.
Selain itu, salah satu murid SDN 2, Novan Ade Kurniawan mengatakan, ia dan teman-temannya terganggu belajarnya akibat bau sampah yang berada di belakang kelasnya.
“Bukan bau-bau lagi, tapi menyengat om. Terkadang lagi belajar, baunya kecium sampe sini (kelas),” ujarnya. (Adam)