Pringsewu, Lampungnews.com – Dinas Pertanian Pringsewu menyarankan para petani mengikuti asuransi untuk mengantisipasi kerugian akibat cuaca ekstrim. Diperkirakan, banjir masih akan terjadi dan merendam area pesawahan.
Kepala Dinas Pertanian Pringsewu, Iskandar Muda mengatakan, sektor pertanian adalah sektor yang paling terkena dampak cuaca ekstrim yang memicu hujan lebat di sejumlah wilayah Indonesia di awal tahun ini.
Kerusakan tanaman pertanian hingga ancaman puso melanda areal persawahan yang terendam banjir. Petani pun diminta waspada akan kemungkinan terjadinya anomali cuaca di tahun ini.
“Antisipasi, hujan ekstrim biasanya diikuti kemarau ekstrim periode selanjutnya,” kata Kepala Dinas Pertanian Pringsewu Iskandar Muda, kemarin.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Pringsewu, Maryanto menambahkan, perlindungan terhadap kegiatan usaha tani menjadi penting sebagai upaya menanggulangi kerugian akibat bencana banjir, kemarau, ataupun perusakan tanaman oleh hama.
Asuransi pertanian, kata Maryanto, adalah cara bagi petani untuk bisa mendapat jaminan atas kemungkinan resiko yang dihadapi petani. Sebelum tanam, lanjutnya, proses pendaftaran bisa diupayakan melalui penyuluh, UPTD, dan atau melalui kelompok tani masing-masing.
“Petani cukup menyisihkan 10 kilogram gabah untuk bisa ikut asuransi. Bisa juga dengan uang senilai Rp 36 ribu setiap hektare,” kata Maryanto.
Ia menambahkan, perlindungan yang diperoleh dengan keikutsertaan petani dalam program asuransi pertanian, mendapatkan ganti rugi senilai Rp 6 juta rupiah per satu hektare.
Sementara, pemetaan daerah rawan bencana oleh Dinas Pertanian meliputi Kecamatan Pardasuka, Ambarawa, dan Gadingrejo.
“Saat musim hujan, sumber air ancaman dari Way Padangratu, Pesawaran, sumber dari Rantaukijang, Selapan, dan daerah irigasi Way Ngison,” kata dia. (Anton Nugroz)