Pringsewu, Lampungnews.com – Pemanfaatan Dana Desa (DD) yang didominasi untuk pembangunan infrastruktur desa belum mampu memenuhi ekspektasi warga di Pekon Waluyojati, Kecamatan Pringsewu. Kondisi jalan yang mengitari sebagian besar permukiman warga masih berupa tanah dan bebatuan, sama halnya dengan kondisi jalan bertahun-tahun yang lalu.
“Harapannya, tahun ini aspal sudah mulai masuk dilingkungan kami tinggal. Sudah lama sekali mas (belum ada aspal). Minimal ada lah jalan kami ini yang diaspal meski sedikit,” kata Aris, warga Dusun Jatisari kemarin.
Pantauan lampungnews.com, jalan pedesaan yang menghubungkan tiga dusun di wilayah tersebut yakni ruas jalan di Dusun Jatirenggo, Jatisari, dan Sarimulyo kondisinya cukup memprihatinkan. Perlintasan penuh gelombang dan tak beraspal, bak wahana halang rintang yang kerap dimainkan para warga namun tak kunjung usai.
Termasuk wahana bagi para sopir truk dan mobil-mobil lainnya yang kerap lalu lalang di lokasi kerusakan, mengusungi tanah sebagai material bahan membuat genteng dan bata. Siraman debu saat kemarau dan becek dimusim peghujan pun makin mendramatisir.
Pemerintah pekon sendiri tak menyanggupi jika harus menyeset anggaran dari dana desa untuk pengaspalan jalan permukiman warga itu. Kepala Pekon Waluyojati Purwono mengatakan bakal membutuhkan biaya yang lebih besar untuk melakukan pengaspalan.
Sebab, kata dia, ruas jalan pedesaan kerap menjadi perlintasan kendaraan bertonase besar, mengangkut genteng dan bata maupun tanah sebagai bahan materialnya. Karena, mata pencaharian mayoritas penduduk adalah sebagai pembuat genteng dan bata.
“Lebih dari lima ratusan kepala keluarga yang memiliki usaha pembuatan genteng dan bata dari total seribuan kepala keluarga di Waluyojati,” kata Purwono.
Estimasi anggaran untuk pengaspalan jalan di wilayahnya yang cukup besar lah yang selama ini menjadi alasan pengalihan penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur lain. Seperti pembangunan talut, drainase, maupun gorong-gorong.
“Kalau untuk pengaspalan kami pasrahkan kepada pemerintah daerah saja mas,” katanya. (Anton Nugroz)