Bandarlampung, Lampungnews.com – Rumah pemotongan ayam (RPA) yang digiatkan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) menggunakan teknologi terkini. Hasilnya, ayam potong memiliki kualitas ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal).
Ketua Pelaksana RPA THP FP Unila, Syahrio Tantalo mengatakan, laboratorium (lab) processing ini dibentuk sejak Desember 2016 lalu. Pembentukan lab ini, katanya, agar dapat menghasilkan produk ayam yang terjamin aman dari bakteri.
“Ini juga sebagai pendukung dari mata kuliah Proses Pemotongan Hewan dan Teknologi Hasil di Jurusan Peternakkan,” katanya.
RPA ini bekerja sama dengan PT Ciomas Adisatwa dalam pengadaan peralatan dan ayam. Lab ini berada di bawah naungan Lab Terpadu Unila.
Syahrio menjelaskan, RPA ini menggunakan teknologi rantai dingin, dimana prosesnya lebih banyak pendinginan). RPA difasilitasi cold storage (tempat penyimpanan sementara) bersuhu 4 – 5 derajat Celcius dan Karkas beku 12 sampai 18 C.
“Teknologi pendingin ini digunakan untuk mencegah penyusutan berat produk dan keamanan pangan,” katanya.
RPA ini mempunyai kapasitas pemotongan 400 ekor per hari dengan kapasitas maksimal pemotongan mencapai 1000 ekor.
Pemotongan ayam broiler dilakukan setiap Senin sampai Sabtu pada jam 06.30 – 12.00.
Adapun tahapan dalam proses pemotongan ayam yakni Area Kotor dan Area Bersih.
Untuk Area kotor, Ayam diantar oleh PT Ciomas Adisatwa ke lab processing ayam di Lab Terpadu Unila. Kemudian ayam diistirahatkan selama 1 jam agar tidak stress, kemudian ditimbang.
Ayam itu kemudian digantung di shackle berjalan, lalu dipotong lehernya sesuai dengan syariat islam yaitu pada trakea dan esofagus. Setelah pemotongan dilakukan pentirisan darah (bleeding time) selama 2 – 3 menit, lalu perebusan (scalding) sekitar 70 – 90 detik yang bertujuan untuk mempermudah pencabutan bulu.
Kemudian dimasukkan k mesin pencabut bulu (plucker) selama 1 – 3 menit. Kaki, kepala dan leher dipotong kemudian masuk kepada tahap pengeluaran organ dalam (eviscerating) yaitu seluruh organ.
Untuk Area Bersih, ayam dicuci menggunakkan air dingin dan dipisahkan dengan jeroannya agar menjadi karkas (ayam bersih). Setelah dibersihkan karkas didinginkan dengan suhu air maksimal 2 derajat celcius.
Terakhir, tahapan pemotongan karkas sesuai standar yaitu pemotongan 9 bagian, fillet dan ayam utuh (whole chicken) lalu dikemas untuk melindungi karkas dari bakteri. Setelah di kemas disimpan di cold storage dengan suhu -4 – 0 derajat celcius.
“Bagi masyarakat dan pejual ayam di Bandarlampung untuk mengenalkan teknologi rantai dingin, dimana ayam dibekukan pada suhu 0 derajat celcius demi membunuh bakteri,” katanya.
Dia menambahkan, selain memenuhi kebutuhan daging unggas ini juga mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa asumsi ayam dingin tidak segar itu salah. “Karena malah ayam dingin yang lebih bagus dibanding dengan ayam yang dipasar tidak hiegenis,” katanya. (Widya)