Pringsewu, Lampungnews.com – Jalur alternatif yang kerap dipakai untuk mengurai kemacetan di Pringsewu tak dilirik untuk diperbaiki oleh pemerintah setempat.
Seperti jalan di Dusun 1, Kelurahan Pringsewu Utara, yang merupakan jalan alternatif menuju Pasar Sarinoko. Kondisi jalan yang digadang sebagai jalur alternatif pengurai kemacetan di jalan lintas barat Pringsewu itu justru menjadi jalan buntu. Parahnya kondisi jalan membuat kendaraan enggan melintas di lokasi tersebut.
“Sejak saya tinggal di sini tahun 2009an, ya belum pernah diaspal mas. Kalau kemarau berdebu, kalau hujan ya tergenang. Kalau gerimis ya becek, karena sebagian masih tanah dan batu,” kata Kiran (35), warga sekitar kepada lampungnews.com, Rabu (1/3) siang.
Bahkan, jalur dua menuju Pasar Sarinongko itu seperti tak lagi menjadi prioritas meski anggaran seratus miliar telah disiapkan pemerintah daerah untuk proyek infrastruktur tahun ini. Wacana pengaspalan yang digaungkan hanya menyentuh satu sisi jalan saja.
“Karena memang terbatasnya anggaran. Untuk tahun ini anggaran infrastruktur lebih kurang Rp102 miliar untuk beberpa proyek peningkatan/pembangunan jalan dan jembatan,” kata Kepala Dinas PUPR Andi Purwanto melalui Kabid Bina Marga Handry Yusuf.
Sementara, kerusakan jalan lainnya berada di ruas jalan Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu dan ruas jalan di Kelurahan Pringsewu Timur depan Hotel Marisa. Pantauan lampungnews.com, kedua ruas jalan tersebut mengalami kerusakan meski proyek peningkatan jalan baru dilakukan tahun lalu.
Terkait hal itu, masyarakat menaruh harapan besar agar kerusakan jalan djadikan prioritas utama untuk segera di tanggulangi pemerintah daerah.
“Baiknya kondisi jalan insya allah membuat banyak dampak positif bagi masyarakat. Kalau anggaran terbatas dijadikan alasan, bedakan mana yang prioritas mana yang penting,” harap Mulyono. (Anton Nugroz)