Bandarlampung, Lampungnews.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Lampung memberikan hak koreksi atas pemberitaan dermaga apung di Air Naningan, Bendungan Batu Tegi Tanggamus. Dispar Lampung menyatakan pembangunan dermaga itu belum rampung 100 persen.
Kadispar Lampung, Budiharto mengatakan, pihak kontraktor masih bekerja untuk merampungkan pembangunannya. Sejumlah penambahan masih akan dilakukan. Mulai dari penambahan kanopi, pembangunan tempat duduk dan finishing bangunan.
“Detailnya tanya kontraktorlah. Yang jelas, pihak kontraktror akan merampungkannya pada awal Desember mendatang, baru nanti bisa kelihatan bentuknya,” kata Budiharto, Senin (20/11).
Pada berita sebelumnya disebutkan, dermaga apung di Bendungan Batu Tegi itu menjadi olok-olok sejumlah warganet setelah viral di media sosial. Biaya pembangunan yang mencapai Rp200 juta dianggap tidak sesuai dengan bentuk dermaga.
Budi mengakui sempat terjadi miskomunikasi dalam proyek itu. Namun, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan kontraktor pembangunan. Budi mengakui bahwa pembangunan dermaga tersebut, berada di bawah kewenangan instansi yang dipimpinnya.
“Memang ada miskomunikasi diantara kami. Saya sudah cek, pembangunan dermaga tersebut tanggung jawab Dispar. Satu lagi, pembangunan dermaga itu belum selesai. Baru sekitar 50 persen,” katanya
Dihubungi terpisah, Direktur CV Buay Sakko Grup, Alex Jefri, selaku pengembang menambahkan pihaknya masih akan membangun shelter beton dan penambahan atap dermaga. Termasuk pemasangan keramik dan pengecetan bangunan.
“Nanti dermaga masih mau ditambah shelter, ditambah tambahan di rabat beton, juga dicat dan dipasang keramik,” katanya
Ia juga membantah jika, proyek pengerjaan pembangunan dermaga di Air Naningan, dinilai menghabiskan anggaran yang tidak wajar. Alex mengatakan pembangunan proyek yang bersumber dari dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) Lampung Tahun 2017 sebesar Rp200 juta itu akan sesuai dengan kondisi akhir fisik bangunan.
“Saat ini belum rampung, tapi bisa saya jamin biaya pembangunan Rp200 juta itu masih wajar. Pembangunannya mahal, karena nanti bagian dermaga yang menjorok ke air itu bisa dipindah-pindah. Dibikin kayak perahu, jadi bisa ditarik oleh perahu lain ke tengah. Nanti bisa dibikin seperti panggung, tapi di tengah air,” katanya. (*)