• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Intelijen Rusia Ancam Peras Trump dengan Sadapan Aksi Cabul?

Alian by Alian
11 Januari 2017
in Internasional
0
SHARES
46
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Washington, Lampungnews.com – Sebuah dokumen kontroversial terkait dugaan keterlibatan Rusia dalam pemenangan presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, menjadi perhatian publik. Seperti dilansir Daily Beast Rabu (11/1/17), salah satu isi dokumen setebal 39 halaman itu adalah soal rencana pemerasan intelijen Rusia terhadap Trump.

Dokumen yang diduga ditulis oleh bekas intelijen Inggris ini menyebutkan intelijen Rusia menyadap hotel tempat Trump menginap di Moskow saat menjadi penyelenggara ajang Miss Universe 2013.

Hasil sadapan itu diduga memperlihatkan Trump yang menyewa sejumlah pekerja seks untuk melakukan aksi cabul di hadapannya.

“FBS (badan intelijen Rusia) memiliki bukti yang cukup untuk memeras Trump,” demikian laporan dokumen yang telah diserahkan kepada Direktur FBI James Comey oleh Senator John McCain pada Desember lalu.

Laporan lain bertanggal 19 Juli menyebutkan Carter Page, pengusaha yang didapuk Trump sebagai penasihat luar negerinya, bertemu secara rahasia dengan Igor Sechin. Pria ini adalah kepala perusahaan minyak pelat merah Rusia, Rosneft, sekaligus pembantu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

Page juga dilaporkan bertemu dengan Igor Divyekin, pejabat dalam negeri dengan latar belakang intelijen. Dalam pertemuan itu, Divyekin diduga memberi tahu Page bahwa Moskow memiliki bukti yang dapat digunakan untuk memeras Trump.

Dua bulan kemudian, tuduhan terhadap Page muncul di media-media Amerika Serikat. Page, pendukung Kremlin di AS, menegaskan dalam pidato di Moskow pada Juli lalu bahwa ia tidak memiliki hubungan dengan pejabat Rusia. Pada September, ia menyebut laporan itu sebagai “sampah.”

Sebulan setelah kemenangan Trump, Page kembali ke Moskow untuk bertemu dengan pebisnis Rusia. Ia kembali menyebut bahwa laporan intelijen AS yang mengaitkan Rusia dengan kemenangan Trump adalah perburuan sia-sia.

Salah satu laporan lain pada Juli lalu juga menyebut tim Trump yang dipimpin Paul Manafort, bekas konsultan untuk politikus pro-Rusia di Ukraina, mengetahui bahwa Komite Partai Demokrat diretas.

Sebagai gantinya, “berjanji untuk mendukung Rusia dalam intervensi ke Ukraina dan mendesak komitmen AS/NATO di Baltik dan Eropa Timur untuk menjauhkan perhatian dari Ukraina.”

Beberapa hari kemudian, Trump mengungkapkan kemungkinan untuk mengakui aneksasi Rusia di Krimea dan secara terang-terangan mendesak Moskow meretas email rivalnya, Hillary Clinton. Pada Agustus, pekabat kampanye Trump mengintervensi kebijakan Republik, terutama membuang poin bantuan terhadap Ukraina.

Manafort mundur pada Agustus lalu dan tim kampanye Trump kini menjauh dari Page. Meski begitu, ia membantah tudingan berhubungan dengan Moskow. “Ini adalah kampanye hitam Harry Reid dan Clinton.”

Sejak saat itu, Trump terus menerus menolak dugaan keterkaitan Rusia dalam peretasan Demokrat, meski hal ini dilaporkan oleh 17 badan intelijen negara. Setelah Obama mengusir 35 diplomat Rusia, Trump justru memuji Putin yang tidak melakukan tindakan balasan. “Saya selalu tahu bahwa dia cerdas,” kicau Trump.

Pengacara Trump, Michael Cohen, menyebut isi dokuemn tersebut palsu. “Sangat menggelikan di semua tingkat,” kata Cohen kepada Mic. “Orang membuat ini berdasarkan imajinasi dan berharap media liberal akan menyebarkan berita bohong itu.” Bantahan serupa juga dilontarkan juru bicara Trump, Kellyanne Conway. (Andi)

 

 

 

 

Sumber : Tempo.co

0
SHARES
ShareTweet
Tags: Internasionalkasus pencabulantrump
Previous Post

Ingat, Petugas Pelayanan Masyarakat Jangan Lakukan Pungli

Next Post

Warga Miskin Jerman Bakal Nikmati Jasa PSK Gratis

Related Posts

Buku Neo Kolonialisme AS: Perspektif Indonesia Bahas Bentuk Penjajahan Baru yang Miliki Pengaruh Besar 

20 Desember 2024
101

Teater Musikal ‘Once Upon A Time in Jepara’, Sukses Tutup Grand Show Indonesian Week 2024 di Jepang

11 Desember 2024
100

Dubes Heri Ungkap Capaian Kerja Sama Indonesia – Jepang dalam 4 Tahun Terakhir 

21 November 2024
82

Menko Polkam Budi Gunawan Tegaskan Komitmen Indonesia-Rusia Terus Pererat Kemitraan Strategis

5 November 2024
59
Next Post

Warga Miskin Jerman Bakal Nikmati Jasa PSK Gratis

Pembangunan Fly Over dan Underpass Akhir Maret

Khamami : Saya Cuma Mampir dan Kasih Sambutan

Pengakuan Lain Khamami Terkait Kasusnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Nasional

Kuota Jemaah Haji 2017 Bertambah 52.000

12 Januari 2017
55
Bandar Lampung

Pitka Menoza Dengarkan Curhat Ibu-ibu Penggiat Kuliner Bandarlampung

15 November 2019
225
Daerah

Kunjungan ke TNWK, Jokowi Bakal Naik Gajah

8 Juni 2017
63
Daerah

APBD Lamsel Tahun 2019 Rp2,3 Triliun

26 November 2018
55
Bandar Lampung

Paguyuban Dubes RI Kunjungi Lampung Selatan Bahas Peningkatan Investasi di Daerah

5 Oktober 2022
57
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019