Bandarlamp;ung, Lampungnews.com – Hasil survei Kaspersky Lab menyebutkan bahwa keberadaan jejaring sosial berdampak banyak penggunanya merasa negatif dan frustasi. Dalam survei terhadap 16.750 orang di seluruh dunia, kebanyakan penggunanya lebih sering merasakan emosi negatif setelah menghabiskan waktu di jejaring sosial karena berbagai alasan. Bahkan, perasasaan tersebut mengalahkan efek positif dari jejaring sosial.
Head of Social Media Kaspersky Lab Evgeny Chereshnev mengatakan, keinginan untuk mendapatkan tanggapan agar disukai (likes) sebanyak mungkin memainkan peran sentral dalam menimbulkan rasa negatif. Mayoritas pengguna merasa sedih, atau marah ketika tidak mendapatkan banyak likes terhadap posting-annya.
Sebanyak 42% responden mengatakan merasa cemburu ketika teman-temannya mendapatkan lebih banyak likes. “Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa banyak pengguna yang merasa iri ketika melihat kehidupan temannya tampak lebih bahagia di jejaring sosial,” kata Evgency, dalam keterangannya, baru-baru ini.
Menurut dia, pada dasarnya dan awalnya, pengguna mengunjungi media sosial dengan tujuan dan alasan mendapatkan hal yang positif, termasuk merasa bahagia. Sebanyak 65% menggunakan jejaring sosial untuk tetap berhubungan dengan teman dan kolega, serta melihat posting-an yang menghibur dan lucu sebesar 60%.
Pengguna juga mencurahkan banyak waktu untuk membuat profil digitalnya dan mengisinya dengan segala macam momen positif, mengunggah hal-hal yang membuat mereka tersenyum (61%), serta mengatakan kepada teman-teman di jaringannya tentang saat-saat yang menyenangkan selama liburan 43%.
“Tetapi kenyataannya, setiap orang melakukan hal dengan tujuan yang sama. Jadi, ketika kita masuk ke jejaring sosial, kita dibombardir dengan gambar dan tulisan dari teman-teman yang juga bersenang-senang. Akhirnya, kita berkseimpulan, sepertinya, mereka lebih menikmati kehidupan daripada kita,” ujar Evgency.
Tak hanya itu, sebanyak 59% responden merasa tidak bahagia ketika melihat unggahan teman-teman di pesta yang mereka tidak diundang. Sekitar 45% juga mengungkapkan bahwa foto-foto liburan menyenangkan teman-teman memiliki pengaruh negatif. Selanjutnya, 37% melihat unggahan bahagia masa lalu lebih baik daripada kehidupan saat ini.
“Kesulitannya lainnya adalah bahwa orang akhirnya merasa terjebak, karena begitu banyak kenangan berharga yang tersimpan di jejaring sosial, dan mereka tidak ingin kehilangan akses ke hal tersebut,” tambahnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kaspersky Lab sedang mengembangkan sebuah aplikasi baru FFForget, yang memungkinkan pengguna untuk mencadangkan semua kenangannya dari jejaring sosial yang mereka gunakan dan menjaga kenangan digital tersebut dalam sebuah wadah memori terenkripsi yang aman.
“Aplikasi ini akan memberikan pengguna kebebasan untuk meninggalkan jearing sosial, apa pun dan kapan pun diinginkan, tanpa kehilangan apa yang menjadi milik mereka, yaitu kehidupan digitalnya,” pungkas Evgency.
(A/n)
Sumber : Beritasatu.com