Kalianda, Lampungnews.com – Kepala Desa Sidoharjo Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Marjana, di demo 500 warganya agar mundur dari jabatannya terkait beberapa kasus, diantaranya, dugaan penyelewengan anggaran dana desa dan pungutan liar pembangunan sebuah sekolah menengah kejuruan serta dana bantuan pembangunan pasar tidak transparan.
“Kami menyampaikan aspirasi dan menuntut Kades mundur dari jabatanya,” kata Koordinator Lapangan, Nurdin Sadar, dalam orasinya, Selasa, (3/1) di balai desa setempat.
Tuntutan mundur Kades dari jabatannya karena lima poin yakni perilaku dan etika disebabkan Marjana diduga selingkuh dengan istri warganya. Poin kedua jual beli kios dan los pasar desa yang tidak sesuai dengan peruntukannya, poin berikutnya penyalagunaan dana bantuan pembanguna pasar.
“Dana bantuan pembangunan pasar tidak transparan,” kata dia.
Poin keempat, lanjutnya, penyagunaan dana restribusi salar pasar, karena terindikasi pemanfaatan dana restribusi salar pasar fiktif.
“Sedangkan poin terakhir dana swadaya masyarakat untuk pembelian tanah hibah SMK tidak jelas,” kata dia.
Karena terlalu banyak persoalan selama menjabat, kata dia, maka mewakili masyarakat Desa Sidoharjo menuntut Kades mundur.
“Terlalu banyak persoalan kades itu,” ujarnya.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Ali Darman, membenarkan jika ratusan warga setempat berdemo salah satunya karena ada dugaan pungutan itu dan pengggunaan anggaran dana desa yang bermasalah.
“Sebenarnya tidak itu saja, banyak permasalahan yang dikeluhkan warga, saya juga dilokasi,” jelasnya.
Selain itu, kata Ali, warga juga banyak yang menyampaikan terkait adanya skandal perselingkuhan kades tersebut sehingga warga sangat kesal, jadi permasalahannya sudah komplek seperti fenomena gunung es. (Ro)