Bandarlampung, Lampungnews.com – Seiring dengan pesatnya pembangunan di Kota Bandar Lampung, sejumlah bukit dan lahan hijau berubah menjadi hotel, restoran, hingga pusat perbelanjaan.
Pembangunan ini tidak tentunya tidak berimbang dengan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) bagi warga yang kini sangat sulit ditemukan di kota.
Akibat pesatnya pembangunan ini, anak-anak pun kehilangan tempat untuk bermain. Tak jarang, anak-anak memanfaatkan daerah berbahaya untuk sekedar bermain bersama seperti rel kereta api dan bukit bekas penggerusan. Bukan tak mungkin jika tempat ini bisa menimbulkan bahaya tersendiri bagi anak-anak saat bermain.
Namun, untuk mensiasati semakin minimnya lahan terbuka, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung membangun sejumlah taman dengan median yang tak begitu luas sebagai langkah penghijauan dan alternatif warga untuk bersantai.
Seperti Taman Tugu Juang yang belum lama ini dibuka digunakan warga untuk nongkrong pada malam hari, yang telah dilengkapi dengan air mancur untuk mempercantik taman.
Sebelumnya, pemerintah juga membangun Taman Refleksi di Jalan Hasanudin atau tepatnya di Bank Indonesia sebagai tempat nongkrong sekaligus berolahraga. Di sana disediakan jalur khusus yang dipenuhi bebatuan kecil untuk terapi kaki. Taman ini banyak dikunjungi warga lanjut usia. (El Shinta)