Bandarlampung, Lampungnews.com – Tindakan kekerasan yang berujung dengan pembunuhan yang dilakukan oleh KA (14) terhadap Anisa Putri (13) dinilai terjadi karena adanya tekanan psikologis dari lingkungan.
Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Seto Mulyadi (Kak Seto) mengatakan, tindakan kekerasan yang dilakukan KA itu bisa terjadi karena faktor pengaruh lingkungan yang penuh tekanan.
Sehingga, katanya, hal memicu kondisi psikologis anak menjadi agresif dan mudah melakukan tindakan-tindakan yang bahaya yang seharusnya tidak atau belum laik dilakukan oleh anak-anak seusianya.
“Itu bisa pengaruh dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, televisi dan sebagainya. Yang paling awal adalah keluarga, seberapa jauh dia dekat dengan keluarga dan jangan sampai memberikan tindakan yang kasar seperti, memukul, memarahi dan lainnya. Berikan suasananya harus penuh kasih sayang,” kata Kak Seto, saat dihubungi lampungnews.com, Minggu (19/2/2017).
Lihat juga: Ya Allah, Siswi Kelas 5 SD Dibunuh Kakak Kelas
Hal senada disampaikan Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) Renyep Proborini. Menurutnya, seseorang yang melakukan pembunuhan karena prilaku agresifitas dan kemarahannya yang meluap-luap tidak mampu dikendalikan. Sehingga pelaku menggunakan berbagai macam cara.
“Menurut analisa saya, kemarahan itu bukan karena hanya peristiwa diejek. Melainkan kemarahan itu terakumulasi yang dikumpulkan dengan jangka panjang, dan kebetulan temannya itu ngejek sehingga akumulasi itu akhirnya disasar ketemannya,” katanya.
Proborini menambahkan, perilaku agresifitas itu muncul karena pengaruh lingkungan. Dan dalam lingkungan yang terpenting adalah lingkungan keluarga yang perlu dikaji lagi bagaimana keluarga memperlakukan anak-anaknya.
Lihat juga: Ini Kronologi Penemuan Jenazah Anisa
“Bagaimana keluarga itu memperlakukan anak, karena tidak ada suatu pristiwa itu yang kejadianya itu tunggal apalagi kejadiannya ekstrim. Kalau hanya sekedar memukul ringan itukan banyak, tapi kalau sampai membunuh berarti ada akumulasi agresifitas,” terang Kepala Biro Psikolog Harmoni ini.
Diketahui, Anisa Putri, warga Kelurahan Kurungan Nyawa, Pesawaran meninggal dunia karena dibunuh KA yang merupakan kakak kelasnya sendiri, Jumat (17/2/2017) siang. Dari pengakuan KA, Anisa dibunuh karena sering mengejek dan memanggil dengan nama ayahnya. (Adam)