Bandarlampung, Lampungnews.com – Progres pembebasan lahan pembangunan jalan tol trans Sumatera ruas Bakuheni, Lampung Selatan-Terbanggibesar Lampung Tengah sepanjang 140 kilometer sudah mencapai 70 persen.
Sementara ruas Terbanggibesar – Pematangpanggang Palembang sepanjang 112 kilometer masih dalam proses penetapan lokasi (Penlok).
Ketua Tim Pembebasan Lahan, Adeham, di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan penetapan lokasi (Penlok) ruas Pematang Panggang akan dilakukan paling lama akhir Maret 2017.
Kemudian, dilanjutkan dengan pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggunakan Satgas A dan B yang melibatkan dinas perkebunan, pertanian dan pekerjaan umum.
“BPN enggak bisa mengukur semuanya, tapi satu kesatuannya itu ketuanya BPN, setelah pengukuran baru nanti pembebasan lahan dan ditentukan oleh tim penilai harga lahan, setelah dibayar baru akan dilakukan pembebasan,” jelasnya.
Untuk progres, pembangunan jalan tol yang terkendala pembebasan lahan, Asisten Perekonomian dan Pembangunanan Provinsi Lampung itu meminta masyarakat sebagai pemilik lahan mendukung program pemerintah.
”Kita ada tim penilainya, dia yang menentukan besaran harga ganti rugi lahan. Ini program pemerintah demi kepentingan bersama yang dapat memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat, harusnya masyarakat mendukung,” kata dia.
Adeham menambahkan, terkait pembayaran ganti rugi jalan tol, pihaknya akan melakukan pembayaran secepat mungkin sesuai permintaan pemilik lahan oleh karena itu perlu dukungan dari masyarakat demi percepatan pembangunan.
“Jalan Sumatera ditargetkan dapat beroperasi tahun 2018. Progres pembangunan dan pembebasan lahan tetap berjalan. Intinya jangan memperlambat kerja kita, ini demi kemajuan pembangunan Lampung,” tambahnya.
(Davit)