Bandarlampung, Lampungnews.com – Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dibutuhkan untuk memajukan institusi penegak hukum tersebut. Sehingga, jika diisi personil bermasalah atau hampir purna bakti akan berdampak negatif.
“Idealnya pula, pimpinan harus memperhatikan humas, karena dibutuhkan untuk memajukan Polri. Jika kondisinya demikian, Humas Polri akan hidup segan matipun tak mau,” ujar Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Lampung, Juniardi, di Bandarlampung, Sabtu (25/2).
Memberikan pembekalan pelatihan media dan public speaking, kepada para Kabag Humas Polres, se-Polda Lampung, di Studio LPP TVRI Lampung, Juniardi menegaskan jika Humas Polri adalah jembatan penting yang menghubungkan media dengan polisi.
Keberadaan Humas adalah sebagai penyampai informasi kepada masyarakat melalui media massa.
Dalam rangka memberikan pelayanan publik, Polisi melalui fungsi hubungan masyarakat, tentu memerlukan standar prosedur pengolahan guna menjamin pelayanan informasi publik yang transparan dan akuntabel.
Ia melanjutkan, bidang humas merupakan unsur pelaksanaan staf khusus yang bertugas menyelenggarakan fungsi kehumasan, melalui penyampaian berita atau informasi serta kerja sama dengan media massa dalam rangka pembekalan opini masyarakat yang positif bagi pelaksanaan tugas Polri, itu kunci awal, bahwa humas membangun citra positif.
Humas juga bertugas melaksanakan penerangan internal untuk pemerataan informasi di lingkungan Polri, juga menyelenggarkan peliputan, monitoring produksi dan pembuatan dokumentasi semua pemberitaan berkaitan dengan tugas dan kebijakan pimpinan Polri.
“Menjadi pengampu fungsi kehumasan di lingkungan Polri tidaklah ringan. Jadi dibutuhkan personil yang mempunyai wawasan dan skil mumpuni agar produk dihasilkan satuan bisa sampai ke masyarakat dan menjadi berita positif yang endingnya meningkatkan kredibilitas Polri di mata masyarakat,” demikian Juniardi. (Rls)