Pringsewu, Lampungnews.com – Ratusan hektare tanaman padi terancam gagal panen akibat debit air di Way Bulok, Kecamatan Gadingrejo meningkat drastis, Selasa (21/2) siang, akibat hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Pringsewu sejak malam tadi.
Dampak dari kejadian itu, ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pringsewu Iskandar Muda melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Maryanto, di Pringsewu, Selasa (21/2), tanaman padi di areal persawahan yang terendam luapan air dikhawatirkan mengalami kegagalan panen.
“Kalau lebih dari satu hari satu malam, tanaman padi yang terendam kemungkinan bakal mengalami gagal panen,” katanya.
Dinas Pertanian dan Peternakan baru mendata areal persawahan di dua wilayah yang terancam gagal panen akibat hujan kali ini. Areal persawahan di Pekon Parerejo seluas 200 hektare, dan 161 hektare areal persawahan di beberapa wilayah Kecamatan Gadingrejo lainnya yang berada sepanjang aliran Way Tebu.
Menurut dia pula, peningkatan debit air di sepanjang aliran Way Tebu itu disebabkan karena air kiriman dari Way Lima, satu sungai yang ada di Kabupaten Pesawaran, termasuk juga kiriman dari lima anak sungai yang ada di Kecamatan Pardasuka dan Ambarawa.
Selain merendam ratusan areal persawahan yang berada di sepanjang aliran sungai. Ketinggian air yang terpantau melebihi ambang batas sungai juga meluap ke hunian warga. (Anton Nugroz)