Bandarlampung, Lampungnews.com – Sekelompok pemuda mengaku dari Jaringan Pemuda Pemantau Lampung (JPPL) menggelar unjuk rasa di Tugu Adipura yang dilanjutkan ke Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, Jumat (3/3). Mereka menyeru Gubernur Lampung M Ridho Ficardo bersikap jantan menanggapi dugaan kasus Sinta Melyati.
Anggota JPPL, Een Riansyah pada aksi itu meminta Ridho selaku Gubernur Lampung tidak membuat masyarakat bertanya-tanya.
Dalam orasinya, Een mengaku kecewa dan menuding Gubernur Lampung tidak mendidik publik serta tidak memiliki sikap negarawan.
“Seharusnya sebagai pemimpin, Ridho dengan jantan menjawab dugaan-dugaan dan tudingan dengan jawaban sejujurnya serta berani menghadiri panggilan rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI,” ujar Een lagi.
Menurut dia, presiden jika dipanggil maka wajib hadir. Tudingan mengenai Sinta Melyati merupakan persoalan berkaitan dengan harkat martabat Provinsi Lampung.
“Kasus ini bukan persoalan politik. Kenapa DPRD Provinsi Lampung menutup mata dan telinga?” kata Een dalam orasinya.
Korlap unjuk rasa, Mareski, meminta DPR RI angkat bicara dan bertindak tegas jika memang Gubernur Lampung bertindak salah.
“Harus segera diselesaikan. Jangan dianggap main-main. Ini yang ingin kita angkat dan bicara jangan omong kosong. Harus betul-betul karena kasus ini menjadi konsumsi masyarakat Lampung,” kata Mareski.
Dengan adanya UU Keterbukaan Informasi Publik, maka Gubernur Lampung wajib menjawab pertanyaan masyarakat dan media.
“Harus diungkap kalau salah katakan salah kalau tidak ya tidak. Kita akan urus sampe tuntas. Rumor orang nomor satu di Lampung dengan perempuan harus dijawab jelas dan tegas kepada masyarakat oleh Gubernur Ridho,” tegasnya.
Berkaitan dengan unjuk rasa terhadap Gubernur Ridho yang baru saja bertambah buah hati pada Senin (20/2) malam, sejumlah anggota legislatif setempat menuding aksi JPPL ada yang menggerakkan. (Davit)