Bandar Lampung, Lampungnews.com – Tertinggal jauh di belakang, Kota Bandar Lampung mulai bangkit membangun destinasi wisata. Bermula dari fenomena selfie, Puncak Mas datang menyuguhkan wisata selfie dengan nuansa alam.
Hanya berkisar 20 menit dari pusat Kota Bandarlampung menuju Puncak Mas yang berada di wilayah Sukadanaham, Tanjungkarang Barat. Tak perlu takut kesasar, pasalnya ada Tugu Duren sebagai penanda dan gapura bertuliskan Kelurahan Sukadanaham sebagai pintu masuk ke wisata Puncak Mas.
Sebagai teman jalan menuju lokasi, wisatawan akan disuguhkan pemandangan dan nuansa sejuk pegunungan. Para wisatawan harus berhati-hati saat memasuki wilayah sukadanaham, sebab tanjakan cukup curam dan licin. Terlebih saat hujan baru mengguyur.
Sesampai di pintu masuk, pengunjung harus membayar Rp 20 ribu saja. Dengan tarif tersebut, pengunjung bisa mendapatkan banyak fasilitas seperti, parkir, selfie di lima spot rumah pohon, pondok istirahat, wifi, dan hiburan live musik.
Panorama yang disuguhkan Puncak Mas yakni pemandangan kota dan laut dari atas ketinggian. Pada pagi hari, pengunjung bisa menikmati indahnya sunrise dan sore menjelang malam, pemandangan kota dengan cahaya lampu ditambah semburat senja sangat disayangkan jika dilewatkan tanpa diabadikan lewat foto.
Wisata yang mulai dibuka untuk umum sejak November 2016 lalu ini, buka setiap hari dari puukul tujuh pagi hingga pukul satu malam khusus untuk Sabtu-Minggu.
Ada lima spot rumah pohon yang patut untuk dicoba, seperti pohon cinta, rindu, kasih, sayang, dan keluarga. Sambil bersantai, pengelola juga menyediakan 31 pondok dan dua altar yang bisa digunakan secara gratis untuk pengunjung.
Bagi umat muslim, tak perlu takut kehilangan waktu lantaran tak bisa sholat saat berwisata ke Puncak Mas. Sebab, pengelola menyediakan mushola yang unik dan satu-satunya di Lampung. Yakni mushola di atas pohon.
Pemilik Puncak Mas, Thomas Riska, menyebutkan konsep wisata religi ini memang sengaja ia buat sebagai pembeda dan membuat pengunjung yang sholat di mushola pohon merasa khusyuk dan lebih merasa dekat dengan pencipta-Nya. (El Shinta)