Bandarlampung, Lampungnews.com – Puluhan kapal berjejer rapih di tepi dermaga Pulau Pasaran. Kapal motor yang biasa disebut penduduk sekitar dengan nama Bagan Congkel ini terlihat meriah.
Warna-warna cerah terlihat hampir di seluruh badan kapal. Sebab, kapal-kapal ini memang baru saja dicat sesuai dengan ritual khusus tiga bulan sekali.
Ritual pengecatan kapal ini memang selalu dilakukan para nelayan di Pulau Pasaran. Biasanya, tiga kali melewati bulan purnama, kapal-kapal ini akan kembali dicat dengan warna-warna terang.
Selain memang karena cat mulai pudar dan mengelupas, pengecatan ini dilakukan sebelum para nelayan berangkat melaut selama satu bulan.
Banyak cerita beredar tentang ritual tiga kali purnama ini.
Ada yang bilang pengecatan memang dilakukan hanya untuk memperindah kapal, ada lagi yang bilang pengecatan dilakukan sebagai bentuk rasa semangat nelayan berangkat melaut lagi dan berharap ikan yang didapat semakin banyak.
Biasanya para nelayan yang bermukim di pulau penghasil teri siger ini berangkat melaut sekitar satu bulan penuh.
Tujuannya tak tanggung-tanggung, satu kapal bagan congkel yang berisi lima orang awak kapal akan berlayar di perairan laut Kalianda, Kalimantan dan Sulawesi. (El Shinta)