Bandarlampung, Lampungnews.com – Isu pelecehan seksual (sexual harassment) yang melibatkan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dengan seorang wanita muda bernama Sinta Melyati makin memanas dalam beberapa hari terakhir.
Koordinator aksi Jaringan Pemuda Pemantau Lampung (JPPL), Husni Mubarok, mengatakan, masyarakat Lampung akan memandang memang benar telah terjadi pelecehan seksual karena Pemprov dan DPRD Lampung menolak audensi mereka.
“Jangan salahkan kami masyarakat Lampung jika memandang bahwa mesteri Gubernur dengan wanita Sinta Melyati itu benar terjadi, seperti omongan DPR RI terkait sexual harassment (pelecehan seksual),” jelasnya. saat menggelar aksi di Bandarlampung, Kamis, (9/3).
Ia mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan inisiatif gerakan pemuda Lampung yang meminta kejelasan tersebut bukan ditunggangi oleh kepentiang pihak lain.
“Perlu kami tegaskan, aksi kami sama sekali tidak ada kepentingan kelompok manapun, apalagi dalam rangka kepentingan pilkada,’ kata dia.
Kemudian, menurutnya aksi ini benar-benar sebuah keresahan karena jika segera ditindaklanjuti maka ini menjadi pendidikan politik yang tidak baik bagi masyarakat Lampung.
Dia menambahkan, pihaknya akan terus mengawal sampai masalah ini jelas, karena Komisi I DPRD Provinsi Lampung beberapa waktu lalu telah menerima usulan pembentukan tim pencari fakta. (Davit)