• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Populasi Satwa di Hutan TNBBS Semakin Menurun

Prana Sukma Adji by Prana Sukma Adji
11 April 2017
in Bandar Lampung, News
ilustrasi (harianriau.co)

ilustrasi (harianriau.co)

3
SHARES
89
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ilustrasi (harianriau.co)

Bandarlampung, Lampungnews.com – Keberadaan satwa di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dianggap sudah sangat tertekan, bahkan populasi satwa-satwa makin berkurang.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Sutono saat mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor) dalam rangka Pemulihan Ekosistem Kawasan TNBBS, di Swiss – BellHotel, Bandarlampung, Selasa (11/4).

Menurut Sutono, TNBBS adalah benteng terakhir untuk pelestarian satwa-satwa Sumatera. Bahkan, TNBBS adalah suatu kawasan panjang dari Bengkulu Selatan sampai ke Lampung Barat dan Pesisir Barat.

“Bukit Barisan Selatan ini juga kita ketahui bukan hanya pelembagaan masyarakat Lampung saja, namun sudah diakui oleh dunia untuk menjadi kawasan dunia. Kenapa ditetapkan seperti itu, karena antara lain ada satwa-satwa penting yang harus dilindungi seperti harimau sumatera, badak dan gajah. Jadi didalamnya adalah satwa-satwa penting,” terangnya, Selasa (11/2).

Ia melanjutkan, pihaknya sudah mendapat laporan bahwa badak dan gajah yang jinak telah diracun dan dijerat oleh masyarakat. Dengan adanya laporan itu, menurutnya harus ada program cepat dan penanganannya harus terpaku termasuk juga masalah perambanan dan sebagainya.

“Kita juga sudah lakukan kordinasi kepada Kementrian dan Pemerintah Daerah wialayah perbatasan. Ini juga menjadi program penegakan hukum dan pengamanan, karena hal ini tidak bisa ditoleransi mengenai perburuan satwa tersebut. Kita juga mengandeng TNI-Polri, pihak kejaksaan dan mitra yang memberikan suport dalam lingkungan ini,” jelasnya.

Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Istanto mengatakan, selain dari perburuan satwa tingkat kerusakan hutan mencapai 7 – 10 persen.

“Terakhir, kerusakan hutan mencapai 20 persen. Penyebabnya seperti perambahan hutan, dan ancaman pengalihan lahan menjadi lahan tanam seperti kopi dan lain-lain,” ujarnya.

Menurutnya masalah yang terberat dihadapi saat ini adalah perambahan hutan, dikarenakan hal tersebut sudah dilakukan sejak lama.

“Kami sudah berkoordinasi kepada teman-teman bahwa selama ini populasi badak semakin menurun. Kami juga sedikit kesulitan dalam menjaga hutan mengingat luasnya kawasan, dan terbatasnya personil. Yang jelas nanti komintmen aparat dari penegak hukum, kejaksaan termasuk kami untuk menegakan aturan yang ada di hutan seperti illegal loging dan perambahan,” katanya.(Adam)

3
SHARES
ShareTweet
Tags: illegal logingperambahan hutanTNBBS
Previous Post

Ini Kronologi Tewasnya Rizki yang Terseret Air Sejauh 8 Kilometer

Next Post

Meski Telat Sebulan, Korban Banjir Bandang Februari Diberi Bantuan Oleh Pemkot

Related Posts

Kemensos dan BPS: Total Desil 1 Hingga 4 Ada 35 Juta KPM 

9 November 2025
8

SIAL Interfood 2025 Kembali Digelar 12–15 November Mendatang

3 November 2025
17

Kemensos dan Pemda Temukan 3,5 Juta KPM Tidak Layak, Akan Diverifikasi BPS

31 Oktober 2025
19

Manfaatkan Energi Terbarukan, Petani Ulubelu Sukses Tingkatkan Ekonomi Daerah

25 Oktober 2025
22
Next Post
Pemberian bantuan kepada korban banjir bandang yang terjadi pada Februari lalu. (Lampungnews/Davit)

Meski Telat Sebulan, Korban Banjir Bandang Februari Diberi Bantuan Oleh Pemkot

ilustrasi (net)

Cari Tambahan Penghasilan, Idris Jual Kupon Togel

Keluarga Rizki menangis histeris saat jenazah Rizki sampai di rumah duka setelah ditemukan oleh Tim Basarnas Lampung di Sungai Way Luwak, Hajimena, Lampung Selatan atau berjarak sekitar 8,3 kilometer dari Tempat Kejadian Perkara. (Lampungnews/El Shinta)

Anak Kecil Periang Itu Kini Telah ‘Pulang’

(Foto. Lampungnews/El Shinta)

(Advetorial) Herman Optimis Bandarlampung Juara Lomba Kesrak 2017

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Hukum

Investigasi Damar, Chaca Alami Dua Kekerasan

23 Februari 2017
74
Daerah

Polres Tuba Jadi Pilot Project Wilayah Bebas Korupsi dan Birokrasi Bersih

28 Januari 2018
49
Bandar Lampung

Tiga Raperda Soal Anak dan Keluarga Disampaikan DPRD Lampung Saat LKPJ TA 2016

26 April 2017
31
Politik

Mustafa: Mereka Ribut, Kita ‘Piss’

19 Juni 2017
692
Hukum

Putus Asa Tak Bisa Menyekolahkan Anak, Penjahit Pakaian Bunuh Diri

17 Juni 2017
57
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019