Bandarlampung, Lampungnews.com – Kapolda Irjend (Pol) Drs Sudjarno SH mengaku risih dengan istilah ‘begal’ karena memberi stigma negatif untuk Lampung. menurut dia, kata ‘begal’ selama ini melekat di Lampung.
“Istilah KUHP-nya kan curas. Baiknya kita pakai istilah itu saja. Istilah begal bikin buruk citra Lampung secara keseluruhan. Padahal kan begal bukan cuma di Lampung atau pelakunya semua orang Lampung,” ungkap Kapolda saat menerima audiensi pengurus PWI di ruang kerjanya, Kamis (8/6) pagi seperti dalam rilis yang diterima Lampungnews.com.
Kapolda yang dikenal sangat keras memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba itu menceritakan pengalamannya saat menjadi Wakapolda Metro Jaya. selama menjadi Wakapolda tersebut, saat ada kasus begal, Lampung selalu disebut.
“Saya harap masyarakat dan media juga ikut berpartisipasi menghapus stigma buruk buat Lampung itu,” harapnya.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Plt Ketua PWI Nizwar beserta jajaran pengurus PWI tersebut, Kapolda juga menguraikan program yang sedang dilakukan Polda Lampung di masa Ramadhan dan jelang hari raya ini. Polda Lampung secara aktif mengikuti kegiatan safari ramadhan, bazaar murah dan tentu saja tugas-tugas pengamanan terkait mudik mendatang.
“Pengamanan mudik dilakukan secara estafet dan menyeluruh melibatkan personel-personel di mapolsek-mapolsek yang dilalui jalur mudik,” urai Sudjarno.
Kapolda mengakui kondisi jalan negara yang akan dijadikan jalur mudik sudah mengalami perbaikan yang cukup signifikan. “Tetapi lampu jalannya masih belum merata. Jalan walau bagus tetapi kalau gelap tentu saja potensi kerawanannya tinggi,” demikian Kapolda menjelaskan.
Dia mencontohkan biasanya akan terjadi penumpukan di Bakauheni karena pemudik kerap mengantisipasi ketidaktersediaan armada mudik di Terminal Rajabasa. “Kalau pemudik misalnya masuk Bakauheni pukul 01.00 WIB maka akan memilih menunggu di pelabuhan karena kalau langsung berangkat akan tiba di Rajabasa di waktu-waktu yang dirasa rawan. Bahkan bus-bus juga memilih parkir di Bakauheni. Ini perlu jadi perhatian tersendiri,” kata Kapolda. (*/Davit)