Bandarlampung, Lampungnews.com – Maraknya pemimpin muda di Lampung menggambarkan jika Provinsi Lampung kaya akan kaula muda yang potensial. Namun, hal ini tentunya menjadi suatu boomerang bagi suatu pemimpin muda jika dinilai gagal.
Menyikapi hal ini, Kordinator Lampung Segalow Muhammad Junaidi mengatakan, suatu pemimpin harus bisa membuat kebijakan publik yang layak dan kreatif. Sebab, dengan kreatif, seorang pemimpin dapat menciptakan ide brilian dalam membangun daerahnya.
“Pemimpin harus bisa menjadi contoh dalam mengelola isu strategis menjadi ide baru untuk masyarakat. Artinya harus memilikk wawasan terhadap pembangunan, dan bisa mencetak pemuda yang kreatif,” jelas Junaidi, dalam diskusi yang digelar Lampung Segalow di Pondok Rimbauan, Kamis malam (15/6).
Sementara itu, pemateri diskusi Eep Saefullah Fatah mengatakan seorang pemimpin harus kreatif dan memiliki desain dalam membangun suatu daerah. “Perlu ditegaskan jika suatu kepala daerah harus melibatkan masyarakatnya dalam pembangunan, artinya perlu turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi,” jelas Eep.
Menurutnya juga, Pemimpin harus memiliki kreatifitas. Sebab, tanpa kreatifitas seorang pemimpin tidak akan mampu memajukan daerahnya. “Tidak akan ada perubahan dan inovasi. Karena dengan kreatifitas pemimpin dapat mengeksplorasi dan berinovasi,” ucapnya.
Menanggapi ini, Gubernur muda Lampung, M. Ridho Ficardo mengatakan menjadi Pemimpin di Provinsi Lampung ini seperti menjadi seorang Presiden karena terdapat banyak suku berbaur menjadi satu, ini berbeda dengan daerah lain dimana keragaman suku tidak sebanyak di Lampung.
“Lampung ini indonesia, di lampung ini lengkap. Jadi gubernur lampung mirip-mirip presiden Indonesia,” kata Ridho.
Ridho mengatakan, dengan hampir 10 juta penduduk di Lampung dan beberapa persoalan yang ada dengan anggaran yang sedikit sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah pusat, sebagai gerbang Sumatera Kepemimpinan di Lampung murni mengandalkan kreativitas.
“Yang saya sedih, Silpa APBD DKI 3 kali APBD Lampung. Saya sudah pernah bilang sama Pak Presiden, Jawa sudah cukup jenuh, maka pusat pertumbuhan harus dialihkan ke Sumatera, posisinya strategis dan SDM baik, Lampung dirasa sebagai gerbang Sumatera perlu diperhatikan lebih,” sambung Ridho.(Davit)