Lampungnews.com – Kasus penamparan calon penumpang terhadap petugas aviation security (avsec) kembali terjadi. Kejadian kali ini terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Pelaku berinisial AG, yang diketahui dokter militer, menampar petugas pada pukul 15.38 WIB, Jumat (7/7) di Terminal 1-A. Penamparan terjadi saat petugas avsec melakukan pemeriksaan badan penumpang secara manual (body search).
Pemeriksaan manual dilakukan karena, saat AG melewati walk through metal detector (WTMD), lampu indikator menyala. Petugas berinisial FSP lantas meminta izin untuk dilakukan pemeriksaan manual.
“Karena merasa tidak terima, terjadi cekcok, selanjutnya pelaku menampar korban sekali di pipi sebelah kiri,” ujar Kasubag Humas Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ipda Prayogo dikutip dari detik.com, Sabtu (8/7/2017).
Karena kejadian tersebut, pelaku dan korban dibawa ke Satuan Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk dimintai keterangan. “Dibawa ke Polres,” sebutnya.
Kasus penamparan sebelumnya terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulut, padan Rabu (5/7). Joice Warouw, istri Brigjen (Purn) Johan Sumampouw, memukul dan menampar petugas avsec.
Saat Joice melewati gerbang X-ray, petugas bandara berinisial AM meminta Joice melepaskan jam tangan untuk dimasukkan di X-ray sesuai dengan aturan yang berlaku.
Tidak terima diingatkan, Joice memarahi serta memukul AM menggunakan tangan dan mengenai lengan korban. Setelah pemukulan itu, petugas bandara lainnya berinisial EW datang melerai. Joice kemudian menampar EW.
Karena kasus ini, Joice diperiksa di Polda Metro Jaya, Jumat (7/7) malam. Joice dicecar 18 pertanyaan oleh penyidik dari Polresta Manado.
“Saya memenuhi panggilan pihak kepolisian, Polres Manado, di tempat ini. Saya sangat menyesal atas kejadian ini di Bandara Sam Ratulangi, tanggal 5 Juli 2017, Rabu kemarin. Saya meminta maaf atas kejadian tersebut,” kata Joice setelah diperiksa.(*)