Bandarlampung, Lampungnews.com – Sebuah video seorang wanita yang mengaku adik Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan menghebohkan jagad dunia maya. Dalam video berdurasi 01.32 menit tersebut, wanita itu berteriak-teriak panik meminta pertolongan karena suaminya mengalami kecelakaan di rest area kilometer 97, Jawa Barat.
Wanita berkerudung tanpa indentitas jelas itu terus menerus meminta pertolongan di tengah kerumunan warga yang menyaksikan, berharap suaminya di dalam mobil ditolong segera.
“Tolong pak, kakak saya kapolda kok ga ada yang bantuin sih, aduh tolong, ya Allah tolong, kok manusia ga ada yang nolongin,” kata wanita tersebut.
“Pak saya ini itu adiknya Pak Anton kapolda, suami saya kecelakaan di kilomtere 97. Ya Allah, tolong Pak,’ kata dia sembari menelpon seseorang.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan saat ditemui di kediamannya di Jalan Bungur 11 kota Bandung, Senin (10/07) mengatakan, sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa keluarga ibu tersebut, namun dia mengatakan bahwa ibu yang berada dalam video tersebut bukanlah adik kandungnya.
“Saya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa keluarga ibu yang berada dalam video itu, namun mengaku sebagai saudara saya, yah kita ini semua bersaudara apalagi yang beragama islam, kita semua bersaudara, namun kalau saudara kandung. Saya tegaskan Alhamdulillah tidak ada saudara saya saat ini mengalami kecelakaan dan semoga selamanya tidak ada,” kata Irjen Pol Anton Charliyan dikutip dari tribratanews.com.
Hal senada disampaikan adik Kapolda Jawa Barat, Irman Costaman yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya. Yang mengatakan dalam kondisi sehat dan tidak terlibat dalam keecelakaan seperti yang dihebohkan dalam video tersebut.
“Alhamdulillah kami sekeluarga (bersaudara) sehat sehat semua dan Insya Allah dalam lindungan yang maha kuasa,” jelasnya.
Irman melanjutkan, sejak video itu viral di media sosial, seluruh kerabatnya dan keluarganya yang berada di daerah lain sangat resah bahkan beberapa diantaranya sudah bersiap siap hendak berkunjung ke Jawa Barat.
Untuk itu ia berharap agar hal serupa tidak lagi terjadi. Sebab hal tersebut sangat meresahkan keluarganya.
“Itu kan merugikan keluarga kami, kalau hanya untuk menarik simpati Polisi untuk membantu saat kecelakaan, saya rasa itu salah, karena polisi meski pun bukan adik Kapolda sudah menjadi kewajibannya untuk menolong setiap ada kecelakaan lalu lintas,” jelas Irman Costaman. (*)