Lampungnews.com – Sekarang ini sudah banyak merek susu tinggi protein yang diklaim dapat membantu Anda untuk membesarkan dan membentuk otot dengan cepat. Tetapi, apakah suplemen protein ini benar-benar bisa efektif membesarkan otot? Apa bedanya dengan produk susu biasa lainnya? Berikut penjelasannya.
Benarkah susu tinggi protein efektif membantu pembentukan otot?
Dikutip dari hellosehat.com, ada banyak jenis protein yang digunakan dalam susu tinggi protein, seperti whey, kasein, dan soy. Namun, sebagian besar produk suplemen menggunakan protein whey yang lebih efektif dalam membentuk otot. Kebanyakan, suplemen protein ini dipasarkan dalam bentuk bubuk, sehingga Anda harus melarutkannya seperti susu. Banyak yang menyebut suplemen ini juga sebagai susu pembentuk otot.
Protein yang ada di dalam suplemen memang dapat membantu Anda untuk mendapatkan bentuk otot yang Anda inginkan. Namun dengan catatan, Anda juga harus berolahraga rutin. Bukan sekadar olahraga biasa, Anda harus melakukan olahraga yang memang bertujuan untuk membentuk otot.
Hal pertama yang terjadi pada tubuh Anda ketika Anda berolahraga dengan keras adalah membuat lemak-lemak tubuh terbakar. Setelah berhasil memangkas lemak berlebihan, barulah tubuh Anda siap untuk membentuk otot-otot tersebut.
Lalu, seberapa sering harus berolahraga jika mengonsumsi suplemen ini?
Sebenarnya, tak ada aturan harus seberapa sering Anda berlatih untuk mendapatkan otot-otot yang besar. Namun bila Anda baru saja memulai untuk membiasakan diri berolahraga secara rutin atau pergi nge-gym, maka jangan harap Anda bisa melihat hasil yang Anda inginkan dalam waktu yang cepat.
Apakah semakin banyak suplemen protein yang saya konsumsi, makin cepat otot terbentuk?
Bila Anda menganggap bahwa Anda harus mengonsumsi sebanyak-banyaknya suplemen protein bikin otot cepat terbentuk, maka anggapan Anda kurang tepat. Sebanyak apapun suplemen yang Anda konsumsi tidak akan membuat tubuh Anda berotot seperti yang Anda inginkan.
Justru, asupan protein, entah itu dari suplemen atau makanan, harus sangat dipehitungkan. Sebab jika Anda mengonsumsi terlalu banyak protein tanpa diiringi dengan olahraga justru hanya akan membuat berat badan Anda bertambah – malah semakin jauh dengan target yang diinginkan.
Beberapa merek suplemen protein saja mengklaim bahwa produk mereka mengandung lebih dari 100 gram protein dalam satu sajian. Bila Anda mengonsumsi satu takaran saji suplemen tersebut, maka Anda telah mengonsumsi 400 kalori dari protein saja, belum termasuk komposisi lainnya yang ada di suplemen, seperti gula.
Total kalori yang Anda dapatkan bisa mencapai 1000 kalori. Belum lagi Anda tetap mendapatkan kalori dari makanan lain. Lalu, seberapa banyak olahraga yang harus Anda lakukan untuk membangun otot Anda? Seharusnya cukup banyak dan sering. Tapi tentu jangan berlebihan melebihi kapasitas tubuh Anda.
Lalu, seberapa banyak suplemen protein yang harus saya konsumsi?
Hal ini tergantung dengan berat badan dan aktivitas fisik yang Anda lakukan. Menurut American College of Sports Medicine and Academy of Nutrition and Dietetics, kebutuhan protein setiap individu berbeda-beda, berikut adalah pembagiannya:
- Rata-rata orang dewasa dengan aktivitas normal, hanya membutuhkan protein sebanyak 0,8 gram per kilogram berat badannya per hari.
- Atlet dengan aktivitas yang ringan (namun intensitasnya lebih tinggi ketimbang orang dewasa pada umumnya) membutuhkan 1,1-1,4 gram protein per kilogram per hari.
- Atlet yang sedang melakukan pertandingan membutuhkan 1,2-1,4 gram protein per kilogram berat badan per hari.
- Atlet yang sedang membentuk otot membutuhkan protein sebanyak 2 gram per kilogram berat badan per hari.
Contohnya saja, Anda seorang atlet yang ingin membentuk otot dan memiliki berat badan sebesar 75 kg. Maka, protein yang Anda butuhkan per hari adalah sekitar 10 gram protein. Bila Anda memang berencana untuk membentuk otot, maka sebaiknya gunakan jasa personal trainer ketika nge-gym dan berkonsultasi pada ahli gizi khusus kebugaran agar Anda dapat mengetahui dengan pasti kebutuhan gizi yang Anda perlukan.(*)