Bandarlampung, Lampungnews.com – Balai Besar POM Surabaya bersama Dirreskrimsus Polda Jatim melakukan uji laboratorium sejumlah produk garam yang beredar dipasaran karena ramainya di media sosial terkait peredaran garam palsu atau campuran.
Hasil uji laboratorium atau pemeriksaan dengan cara pengetesan garam bermasalah itu, maka hasil garam larut sempurna saat dalam air. Inilah terkait isu garnam yang disebar dengan tidak benar (hoax) dinyatakan sempurna garam itu.
“Berita hoax bisa merugikan konsumen plus produsennya. Produk Indonesia bisa dinilai aneh aneh, ada yang bercampur tawas dan lain lain,” ujar Kepala BBPOM Surabaya, Hardaningsih,saat memberikan keterangan kepada wartawan bersama Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Widodo, dikutip dari tribratanews.polri.go.id, Sabtu (19/8/17).
Kemudian, karena tidak ada partikel kaca semua memenuhi syarat dan layak untuk dikonsumsi.Bahkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 96 garam konsumsi karena proses yodiumnisasi baik.
Kelangkaan garam yang merundung Indonesia di tahun ini, kerap dimanfaatkan oleh pihak penyebar informasi tidak benar atau hoax. Sehingga sering menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
“Kami pastikan tidak ada garam yang tercampur serpihan kaca. Berita yang ada di media sosial tidak benar atau hoax. Karena Jumat minggu lalu kami sudah lakukan sidak dengan pengambilan sampel dan lakukan pengujian laboratorium dan semua hasilnya tidak ada yg mengandung kaca,” tegasnya.
Ia menambahkan, garam-garam itu juga sudah memenuhi tiga parameter pengujian. “Setelah kami lakukan uji laboratorium hasilnya sudah memenuhi syarat semua seperti kadar air, NaCL dan kadar yodiumnya aman untuk dikonsumsi,” jelasnya.
Ada enam produk garam yang telah diambil di pasaran diantaranya Ibu Bijak, Anak Pintar, Sarcil, Jap Gajah, Cap S dan Karapan Sapi.
“Saya himbau agar tidak menyebarkan informasi hoax karena dari informasi itu dapat meresahkan masyarakat dan juga dapat memberikan dampak produsen dan konsumen,” tandasnya.