Lampungnews.com – Mantan agen intelijen Amerika Serikat (CIA) Valerie Plame Wilson kini tengah menggalang dana untuk membeli media sosial Twitter supaya Presiden Donald Trump tidak menggunakannya lagi.
Wilson memulai kampanye penggalangan dana itu pekan lalu.
“Jika pegawai Twitter tidak mencegah kekerasan dan kebencian dilakukan Trump, maka kini terserah kita. #BeliTwitter #LarangTrump,” kata dia dalam kicauannya, seperti dilansir laman Time, Rabu (23/8).
Di halaman situs penggalangan dana GoFundMe, Wilson menyebut kicauan-kicauan Trump di Twitter “merusak negara dan membuat orang-orang dalam kondisi bahaya.”
Pada Rabu pagi, dana yang sudah terkumpul mencapai USD 6000 dari target yang ingin dicapai USD 1 miliar.
Dalam pernyataan di surat elektronik, direktur pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan minimnya uang penggalangan dana itu memperlihatkan rakyat Amerika suka ketika Trump berkicau di Twitter.
“Upayanya untuk membungkam hak kebebasan berpendapat jelas malah melanggar konstitusi dan memperlihatkan wujud intoleransi dan kebencian,” kata pernyataan Sanders.
Di situs GoFundMe Wilson menulis dia ingin mengumpulkan dana untuk membeli saham Twitter. Jika dia tidak punya cukup uang untuk membeli saham mayoritas maka dia ingin membeli saham secukupnya supaya dia bisa mengajukan usulannya tadi pada pertemuan tahunan para pemegang saham Twitter.(*)
Sumber : merdeka.com