Bandarlampung, Lampungnews.com – Mediasi penyelesaian konflik tak berujung antara Persatuan Ojek Bandarlampung (Pokbal) dengan Gojek diwarnai adu mulut dari kedua belah pihak. Gojek menilai intimidasi Pokbal sudah melewati batas.
Ratusan pengemudi Gojek dan Pokbal ini menyambangi kantor DPRD Bandarlampung, Rabu (2/8). Mediasi ini juga dihadiri oleh Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono.
Dari pantauan, mediasi ini sempat diwarnai adu mulut antara kedua belah pihak. Namun disepakati, DPRD akan segera merumuskan peraturan walikota (perwali).
Perwakilan Gojek, Miftahul Huda mengatakan, selama ini Gojek sering mengalami intimidasi. Seperti helm dan jaket dibakar, dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya. Namun tidak ada respon dari penegak hukum.
“Kami selama ini melaporkan kejadian itu ke kantor polisi, namun sampai saat ini belum banyak laporan kami tidak ditindaklanjuti,” ujar Miffatul.
Lain halnya dengan driver Gojek, Iif. Polemik keduanya tidak akan pernah selesai, kecuali driver Pokbal bergabung ke Gojek. “Mau sampai kapanpun nggak akan selesai, kecuali mereka gabung sama kita. Simpel kok, beda tarifnya,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Pokbal, Burhanudin mengatakan, permasalahan ini tentunya tidak ada asap tanpa ada api, hal ini karena Gojek melanggar peraturan yang ada. Seperti melanggar zonasi, jarak bahkan tarif yang ada.
“Selama ada Gojek kami dirugikan, karena tarif yang diberlakukan mereka tidak wajar. Bayangkan saja, dari teluk ke Kedaton mereka mematok harga Rp14 ribu, sedangkan kami patok harga Rp25 ribu. Ini urusan perut, kami selalu dirugikan dengan kehadiran Gojek,” ucapnya.
Mendengar perselisihan tersebut, Ketua DPRD Bandar Lampung, Wiyadi menyepakati untuk mengusulkan Perwali yang akan mengatur tentang zonasi, tarif, dan wilayah yang disepakati.
“Kami sudah sepakati untuk mengusulkan Perwali dan akan kami sampaikan ke Walikota Bandar Lampung,”ujarnya.
Terpisah, Kapolresta Bandar Lampung, Murbani Budi Utomo, menyambut baik usulan Perwali ini. Diharapkan dengan adanya perwali bisa menyelesaikan konflik dan perselisihan pendapat yang selama ini terjadi.
“Kami harapkan secepatnya Perwali ini dibuat, tentunya dengan kajian yang matang, dan disetujui oleh kedua belah pihak. Dari data kami sudah sebanyak lima kali pengaduan dari pihak pokbal dan gojek,” kata Murbani. (El Shinta)