Bandarlampung, Lampungnews.com – Media massa di Lampung dinilai masih belum maksimal dalam mengangkat tema peliputan politik. Berita-berita yang terbit masih sebatas ‘lip service’ terhadap para calon kepala daerah.
Mantan Ketua AJI Bandarlampung, Juwendra Asdiansyah mengatakan, pers memiliki empat fungsi; sosialisasi, informasi, edukasi, dan kontrol sosial. Namun, faktanya media hanya fokus menyosialisasikan calon, tapi tiga fungsi yang lain tidak dilakukan secara maksimal. Media harus membuka rekam jejak calon karena kandidat cenderung menyampaikan kelebihan.
“Calon hanya sampaikan yang bagus-bagus saja, medialah yang bisa membuka rekam jejak mereka,” kata Juwendra yang juga pemimpin redaksi salah satu media daring di Lampung ini dalam diskusi bertajuk Media Kritis, Pilkada Demokratis, Sabtu (26/8) di Sekret AJI Bandarlampung.
Menurut dia, media saat ini hanya menjalankan rutinitas saja dan wartawan tidak ada bedanya dengan tukang. Pemberitaan media saat ini tidak didasari pemahaman yang baik tentang fungsi pers. Pers diperbolehkan berpihak pada kolom tajuk rencana atau editorial, bukan di sajian berita. Namun, faktanya keberpihakan itu sangat terlihat jelas dalam berita-berita yang ditulis.
Produk berita yang dihasilkan media, kata dia, cenderung seragam tanpa proses verifikasi yang memadai. Jurnalis hanya sekadar memberitakan siaran pers yang kadar nilai beritanya sangat rendah. Media saat ini gagal mengemban tugas sucinya untuk menyampaikan fakta secara mendalam dan utuh. Wartawan harus berefleksi kenapa menjadi wartawan dan untuk apa pers itu ada.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Lampung, Toni Wijaya menerangkan dukungan media terhadap media bukan karena faktor ideologis seperti pers di Amerika. Namun, media mendukung calon karena faktor praktis dari sisi pendapatan. Di Amerika ada media yang sangat kanan dan mendukung Donald Trump. Dukungan ini diberikan karena media ini memiiki kesamaan idelogi.
Menurut dia, orang memilih calon dalam pilkada buka karena referensi media arus utama. Media sosiallah yang saat ini banyak dijadikan referensi dalam menentukan pilihan. Selain medsos, faktor yang menentukan pilihan adalah kedekatan atau referensi orang dekatnya. (*)