Bandarlampung, Lampungnews.com – Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Sudin merasa tidak ada kader yang pro dan kontra pasca terpilihnya dia sebagai orang nomor satu di partai berlambang banteng moncong putih.
“Apa yang harus dipermasalahkan, saya tidak merebut jabatan siapapun. Jabatan itu kosong dan sudah menjadi ketentuan dari ibu Ketum,” katanya, Senin (28/8).
Terkait adanya aksi dari kelompok arus bawah di DPD PDI Perjuangan Lampung pada Sabtu (26/8) kemarin, menurut dia, kader yang pro dan kontra di dalam tubuh partai itu sudah biasa terjadi. Dalam aksi itu, menurut Sudin banyak para simpatisan dan bukan seluruh kader dari DPC ataupun PAC.
“Kalaupun ada, itu juga tidak semua pengurus PDI Perjuangan Lampung yang ikut dalam aksi tersebut,” katanya.
Anggota DPR RI Lampung Dapil I ini menjelaskan, semestinya bila ada penolakan tidak saat Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri memutuskan nama ketua DPD.
“Waktu DPP memutuskan seluruh DPC dipanggil dan menerima. Seharusnya apabila kita tidak setuju ada penolakan saat saya ditunjuk,” terangnya.
“Kalau kita mengaku sebagai senior partai, pengurus partai, apa keputusan dari Ketum bila menyetujui maka harus bisa menjalankan dan melaksanakan keputusan itu,” terangnya.
Saat ini, sambung dia, tugas terpenting yakni bagaimana caranya agar PDIP bisa menjadi nomor satu di Lampung.
“Saat ini yang terpenting kita bisa menyusun program, apalagi saat ini Pilkada sudah didepan mata bagaimana caranya kita bisa mensukseskan dan membuat PDIP menjadi nomor satu dan bisa berkonsolidasi dengan baik,” ucapnya.
Ia berharap, PDI Perjuangan Lampung bisa solid, bersatu dan bisa membangun tanpa ada perselisihan. “Kalau ada konflik dalam partai itu biasa tapi bagaimana caranya tidak semakin meradang,” pungkasnya. (Davit)