Bandarlampung, Lampungnews.com – Tingginya partisipasi perempuan dalam pilkada diperkirakan lantaran perempuan jauh lebih berkomitmen dan konsisten terhadap seorang calon kepala daerah.
Karena itu, tak sedikit yang memanfaatkan perempuan untuk mendongkrak suara menjelang pemilihan. Selain karena waktu yang lebih fleksibel lantaran tidak bekerja berdasarkan jam kerja.
“Suara perempuan banyak, potensial dan suka datang ke bilik pemilihan, komitmennya justru lebih tinggi, ketika menentukan pilihan perempuan konsisten, ketika yang ngasih calon ‘ini’ misalnya, dia akan tetap menjatuhkan pilihannya meski diiming-imingi sejumlah barang dan uang,” jelas pengamat politik dari Universitas Lampung, Tony Wijaya, Selasa (12/9).
Lihat juga: Pengamat: Banyak Perempuan Memilih Karena Ikut Majelis Taklim
Dosen Fakultas Ilmu Politik dan Sosial (FISIP) ini pun meminta perempuan bersikap lebih arif dalam berpolitik, yakni ketika seorang calon memberikan sesuatu tidak menerima begitu saja.
“Kultur perempuan lebih memilih dengan hati, walaupun hati dipengaruhi banyak hal, sembako dan lain-lain, perempuan memegang teguh pendirian,” katanya. (Davit)