Bandarlampung, Lampungnews.com – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung, menerjunkan puluhan personil gabungan yang terdiri dari Subdit III Jatanras, Satuan Brimob, Intelejen dan keamanan (Intelkam) Polda Lampung.
Puluhan gabungan itu diterjunkan untuk memburu komplotan perampokan bersenjata api yang terjadi di Kabupaten Way Kanan, Lampung Barat dan Lampung Tengah.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Heri Sumarji mengatakan, tim gabungan itu merupakan intruksi dari Kapolda Lampung untuk membackup Polres Jajaran Way Kanan, Lampung Barat dan Lampung Tengah. “Dua tim gabungan terdiri sebanyak 40 personil,” katanya, Sabtu (21/10).
Ia menambahkan, tim gabungan yang diturunkan untuk memburu para perampok tersebut dilengkapi dengan persenjataan. Sebab, para perampok yang beraksi beberapa hari lalu mempunyai senjata lengkap seperti, laras panjang dan laras pendek.
“Tim akan dipimpin langsung oleh Kasubdit III Jatanras Polda Lampung. Sementara untuk dugaan aksi perampokan tersebut menyasar karena lokasi tersebut sedang musim panen. Jadi dugaan penyebabnya kemungkinan dengan adanya perputaran uang sehingga wilayah itu menjadi sasaran para pelaku,” terangnya.
Diketahui sebelumnya, komplotan perampok bersenjata api laras panjang dan pendek berjumlah delapan orang, menyatroni rumah Tukiran (45), warga Kampung Kalipapan, Kecamatan Negeri Agung, Way Kanan, Kamis (19/10).
Setelah menganiaya korban hingga mengalami luka lebam diwajah, komplotan perampok tersebut menggasak uang senilai Rp 150 juta dan pershiasan emas seberat 70 gram.
Sebelumnya juga, terjadi perampokan di toko emas ‘Zam-Zam’ milik H. Imron (55) di Pasar Minggu, Pekon Pura Jaya, Kecamatan Kebun Tebu, Lampung Barat, pada Sabtu (14/10/2017) lalu sekitar pukul 12.30 WIB.
Dalam aksinya, pelaku menembak Imron, pemilik toko dibagian perutnya dan pelaku menggasak perhiasan emas seberat 400 gram dan uang tunai Rp 20 juta dari dalam toko milik korban.
Sementara aksi perampokan juga terjadi di Kampung Sri Kencono 1, Kecamatan Bumi Nabung, Lampung Tengah, Selasa (29/8). Para pelaku tersebut, menembak mati Kasir Pabrik Tapioka, Sri Winarti alias Narti (43), dan tewas bersimbah darah dilokasi kejadian.
Selain menembak kepala Narti, kawanan perampok juga menembak suaminya, Sudarno alias Darno (45). Darno ditembak dilengan kanan dan nyawanya tertolong setelah dilarikan ke rumah sakit di Kota Metro.
Selain melukai kedua korban pasutri tersebut, kawanan perampok sadis bersenjata api itu berhasil menggasak uang korban sebesar Rp76 juta. (Adam)