Bandarlampung, Lampungnews.com – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung menyisir kosmetik tak terdaftar dan mengandung bahan berbahaya di kawasan Lorong King, Selasa (7/11). Ratusan merek kosmetik disita petugas.
Kepala BBPOM Bandarlampung Syamsuliani mengatakan, pihaknya sengaja merazia kawasan Lorong King yang memang sudah terkenal sebagai ‘surganya’ penjualan kosmetik murah.
“Kami melihat bahwa di Lorong King ini masih banyak kosmetik yang tidak terdaftar, merkuri, pemutih, dan bahan berbahaya lainnya,” kata Syamsuliani.
Dari ratusan produk yang disita pihaknya akan melakukan penelusuran data kosmetik maupun pedagangnya.
“Kalau hari ini upaya sementara berupa mengamankan barangnya. Lalu kita akan lihat track record-nya sudah berapa kali tertangkap, ada unsur kesengajaan atau tidak. Tadi kita ambil 20 sarana yang kita datangi dan kebanyakan yang kita amankan adalah produk krim pemutih,” paparnya.
Syamsuliani menuturkan, saat ini pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap keberadaan kosmetik tidak terdaftar dan berbahaya di Kota Tapis Berseri. Bahkan pengakuan dari salah satu pedagang, kosmetik ilegal ini didapatkan di salah satu pabrik di kawasan Telukbetung.
“Lorong King ini salah satu pemetaan kita, kecil tapi banyak barangnya. Setelah kita lakukan lidik sejak subuh, jadi para distributor ini menggunakan modus pagi-pagi memberikan barang ini ke pedagang. Barangnya bukan dalam skala besar, tiap toko satu kotak dan menyebar. Kita kan maunya menangkap ikan kakapnya. Nanti sejumlah pasar juga akan kita sidak,” jelasnya.
Disinggung mengenai keluhan pedagang terhadap sidak yang dianggap tidak adanya peringatan sebelumnya, Syamsuliani membantah hal tersebut.
“Kita kan BBPOM persuasifnya cukup tinggi, pastinya sebelum ini kita sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah. Tapi kita sudah berkali-kali lakukan himbauan, sekali-kali kita buat efek jera. Nanti kalau bilangnya ini merupakan kebutuhan konsumen, ya nggak bisa, kita juga melindungi hak konsumen untuk tidak menggunakan kosmetik dengan barang berbahaya,” katanya. (El Shinta)