Bandarlampung, Lampungnews.com – Desakan munaslub untuk mencari pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar juga penuh lika liku di belakangnya. Di balik isu ‘penggulingan’ Novanto dari Golkar-1, ternyata ada lobi-lobi untuk posisi lain.
Goyangnya posisi Novanto sebagai ketum Golkar juga berdampak pada posisi ketua DPR. Menjadi tersangka dalam kasus korupsi e-KTP membuat Novanto didesak mundur dari kursi ketua DPR, walau hingga saat ini masih bergeming.
Kursi ketua DPR memang merupakan jatah Fraksi Golkar. Sesuai aturan pada UU MD3, hanya Fraksi Golkar yang bisa mengganti Novanto. Ada pun nama-nama yang disebut akan menggantikan Novanto seperti Mahyudin, Agus Gumiwang, Azis Syamsuddin, Bambang Soesatyo, Fadel Muhamad, Rambe Kamarulzaman, Ade Komarudin, hingga Zainudin Amali.
Selain loyalis Novanto, mayoritas elite Golkar menyepakati Airlangga sebagai ketum untuk menggantikan Novanto. Namun faksi-faksi itu punya jagoan masing-masing untuk posisi jabatan strategis Golkar, termasuk Ketua DPR.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) juga disebut sepakat mendukung Airlangga. Namun Ical dikabarkan menginginkan agar Azis Syamsuddin yang dipilih untuk duduk di kursi Ketua DPR.
“Ya itu memang ada pembicaraan, tapi semua masih dibicarakan. Ya, lobi-lobi,” ujar politikus Golkar Yorrys Raweyai dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (1/12/2017).
Selain kursi ketum dan ketua DPR, ada 4 kursi lagi yang diperebutkan di internal Golkar, yaitu kursi sekjen Golkar, bendahara umum Golkar, ketua Fraksi Golkar DPR, dan ketua Badan Anggaran DPR yang merupakan jatah Golkar. Total 6 kursi ini diperebutkan faksi-faksi besar di tubuh Golkar.
Lobi-lobi itu dilakukan antara senior-senior partai bersama Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Kehormatan Golkar. Yorrys memastikan Golkar memiliki stok kader yang mumpuni.
“Kan ada dewan pakar, dewan pembina, dewan kehormatan, mereka masih bicarakan. Golkar nggak kekurangan kader,” tutur Yorrys.
Sebelumnya diberitakan, Airlangga mengaku sudah bertemu Ical. Mantan Ketum Golkar itu disebut telah sepakat dengan digelarnya munaslub guna memilih ketum baru.
“Munaslub dan menyetujui diselenggarakan paling lambat Minggu kedua Desember,” ungkap Airlangga, Kamis (30/11).
Selain itu, Airlangga juga sudah mengantongi restu dari Wapres Jusuf Kalla yang merupakan senior Golkar. Menteri Perindustrian Kabinet Kerja Jokowi-JK tersebut mengatakan JK ingin agar Golkar solid.
“Dari Pak JK tentu sebagai mantan Ketum Golkar dan wapres mengharapkan Golkar solid dan bisa segera melakukan rehabilitasi dengan mekanisme yang dimiliki Partai Golkar sendiri,” papar Airlangga. (*)
Sumber : Detikcom