Bandarlampung, Lampungnews.com —
Merosotnya harga getah karet di Provinsi Lampung berdampak serius di kalangan buruh penyadap karet. Mereka mengeluh karena pendapatannya sangat minim semenjak harga karet anjlok beberapa bulan terakhir.
Selain itu, harga karet tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok maayarakat untuk makan sehari-hari seperti beras, cabai, yang melambung tinggi.
Buruh penyadap karet di Tulangbawang, Darmizi mengatakan, harga getah karet basah saat ini yang dipanen harian saat ini hanya Rp.5.500/kg (per kilogram), harga getah karet kering inapan mingguan Rp8.500/kg
“Harga ini masihlah belum stabil di bandingkan harga sebelumnya, apalagi kami sebagai buruh tani karet yang berkerja, rata-rata banyak yang berkerja dikebun milik orang lain, sehingga keuntungan masih dibagi kembali,” katanya.
Harga getah karet saat ini, ujarnya, tidaklah sebanding dengan kebutuhan sehari-hari sementara harga bahan pokok saat ini semakin mahal. Kondisi seperti ini membuat kehidupannya emakin sulit
Ia berharap pemerintah mencarikan solusi agar harga getah karet stabil dan sebanding dengan keuntungan buruh penyadap karet untuk kesejahteraan keluarga mereka.
Harga karet juga masih tergolong rendah di Kabupaten Lampung Selatan yang bertahan pada kisaran Rp5.000/kg untuk karet kering sedangkan karet basah Rp7.200/kg.
Anjloknya harga karet ini bertahan beberapa tahun terakhir karena empat tahun lalu harga karet basah sempat menyentuh Rp15.000/kg dan sangat menguntungkan petani karet. (Can)