Bandarlampung, Lampungnews.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut di dunia politik banyak sekali hal yang jahat. Ia mencontohkan hal yang dinilainya jahat melalui media sosial.
Di media sosial, ia menilai tak sedikit masyarakat yang saling mencela dan menjelekkan. Bahkan, media sosial menjadi tempat saling menyampaikan ujaran kebencian.
“Dan kadang yang namanya politik itu banyak jahatnya,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara peringatan hari lahir Al-Khairiyah Citangkil, Cilegon, Banten, Jumat (11/5).
Seharusnya, kata Jokowi, masyarakat memperkuat rasa persaudaraan antarsesama serta berpikir positif dan berprasangka baik. Lebih lanjut, Presiden juga mengingatkan agar masyarakat tak terpecah belah akibat pesta demokrasi yang akan berlangsung, baik pilkada serentak 2018 maupun pilpres 2019.
“Beda pilihan silakan, ini adalah pesta demokrasi. Tapi jangan sampai karena beda pilihan, jangan sampai kita retak, tidak saling sapa antartetangga. Rugi besar. Biaya sosialnya terlalu besar,” katanya.
Jokowi meminta masyarakat dapat memilih pemimpin yang terpercaya. Setelah pemilihan berlangsung, ia pun berharap masyarakat tetap menjaga kerukunan.
“Pilihlah pemimpin yang dianggap paling baik, setelah itu rukun kembali. Jangan sampai dibawa ke mana-mana. Bertahun-tahun gak saling sapa, rugi besar kita,” katanya menambahkan.
Presiden Jokowi sebelumnya pernah mengaku terus-menerus menjadi korban fitnah. Salah satunya adalah tuduhan kepada dirinya sebagai anggota PKI.
Saat menghadiri silaturahim dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jokowi pun menceritakan berbagai fitnah yang dialamatkan kepadanya. (*)
Sumber : Republika.co.id