• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

MPASI, Makanan Pendukung Anak Diumur 12-23 Bulan

Alian by Alian
22 Februari 2020
in Nasional, News
0
SHARES
80
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Depok, Lampungnews.com – Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan (PKGK) FKMUI menggelar Seminar mengenai rekomendasi terakhir ASI dan MPASI serta membahas evidens baik dari Indonesia maupun negara lain mengenai ASI, MPASI, dan status gizi bayi dan ibu dalam konteks membangun rekomendasi untuk Indonesia pada Sabtu (22/02/2020) di Aula A FKMUI, Kampus U Depok.

Seminar dihadiri oleh akademisi, peneliti gizi, kesehatan masyarakat, mahasiswa gizi dan kesehatan masyarakat, kementerian dan lembaga terkait ASI dan MPASI, NGO dan LSM di bidang gizi dan kesehatan masyarakat dan organisasi profesi yaitu Prof. Endang Achadi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMU), Prof. Damayanti Syarif dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RI, Dr.Rr.Dhian Probhoekti, SKM, MA, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, Prof, dr. Budi Utomo, MPH, PhD, Ir. Ahmad Syafiq,MSc, PhD, dan Indri Hapsari, SKM,MKKK, PhD.

Pada diskusi pertama diisi oleh Prof. Endang Achadi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMU) mengenai Rekomendasi ASI dan MPASI versi WHO/Unicef menurutnya bahwa ASI merupakan makanan anak terbaik dan cukup pada umur 6 bulan. Setelah 6 bulan, kandungan ASI ternyata tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan zat gizi anak dikarenakan anak terus bertumbuh sementara produksi dan kandungan zat gizi ASI tidak meningkat.

“Pada umur 6-8 bulan, ASI kekurangan 200 kalori/hari untuk memenuhi kebutuhan anaknya; kekurangan ini naik menjadi 300 kalori saat anak umur 9-11 bulan; dan meningkat menjadi 550 kalori saat anak berumur 12-23 bulan. Sehingga saat anak umur 12-23, walaupun diberi ASI sebanyak 550 ml/hari, tetap akan mengalami kekurangan energi sebanyak 60% dari kebutuhannya. Lalu, pada umur 12 bulan, ASI kekurangan 40% dari kebutuhan protein anak, 90% dari kebutuhan besi dan 80% dari kebutuhan vitamin A anak. Kekurangan inilah yang perlu didapat dari makanan pendamping ASI (MPASI),”pungkas Endang.

Senada dengan pernyataan Prof. Damayanti Syarif dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang mengatakan berdasarkan (SDKI 2017) menunjukkan bahwa prevalensi anak yang mendapatkan ASI eksklusif sampai umur 4-5 bulan masih rendah sekitar 38%. Sementara itu, lebih dari setengah anak umur 6-23 bulan mendapatkan diet yang tidak memenuhi kebutuhan minimalnya.

“Oleh karena itu tantangan kedepan untuk perbaikan gizi anak, terutama untuk menurunkan stunting pada 2 tahun pertama kehidupan, masih besar. Tantangan ini terutama lebih berat untuk ibu bekerja, karena cuti hamil yang hanya 3 bulan dan menyeimbangkan antara memenuhi kebutuhan bayinya, kewajiban di rumah sebagai ibu dan menjaga kesehatannya sebagai ibu dan pekerja. Kekurangan tersebut dapat dipenuhi bila anak mendapatkan makanan yang beragam setidaknya mengandung 4 dari 7 jenis kelompok makanan seperti padi-padian/akar, umbi yang biasanya merupakan makanan pokok; Legumes dan kacang-kacangan; Susu, yoghurt & keju: Flesh foods (daging, ayam dan ikan dan hati/daging jeroan): Telur; Buah dan sayuran kaya Vitamin A; dan Buah dan sayuran lainnya,”katanya.

Selain itu turut hadir 4 narasumber dari FKMUI yang meninjau tentang Status &Konsumsi Gizi lbu Laktasi oleh Prof. Sandra Fikawati, MPASI Dini dan Pertumbuhan Anak oleh Prof. Budi Utomo, Meninjau 1000 HPK: ASI Eksklusif dan Stunting oleh Ahmad Syafiq PhD, dan Meninjau Regulasi ASI Eksklusif lbu Bekerja oleh Indri Hapsari, PhD. (michell)

0
SHARES
ShareTweet
Previous Post

Bikin Penasaran, Begini Reaksi Ibu-Ibu Bertemu Sosok Rycko Menoza

Next Post

The F People Rayakan Anniversary Ketiga Sekaligus Pindah Kantor Baru

Related Posts

IFN Indonesia Dialogues 2025 Siap Digelar, Bahas Masa Depan Keuangan Syariah di Indonesia

17 Mei 2025
8

Mensos Gus Ipul: Lebih dari 9.000 Calon Siswa Terdaftar di Sekolah Rakyat 

16 Mei 2025
6

PRIMA Dukung Kebijakan Presiden Prabowo Wujudkan Pasal 33 UUD 1945

7 Mei 2025
30

LPPOM MUI Dorong Sertifikasi Halal Ratusan Tempat Penggilingan Daging di Indonesia 

6 Mei 2025
11
Next Post

The F People Rayakan Anniversary Ketiga Sekaligus Pindah Kantor Baru

Boyband AB6IX Hadir Pertama Kali Di Jakarta Pada 11 April Mendatang

Ternyata Benar, Wanita Bisa Hamil Saat Berenang di Kolam, Tapi Ini Syaratnya

Warga Curhat ke Rycko, Ada Arogansi Aparatur Pemerintahan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Daerah

Pemkab Tuba Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim

22 Desember 2019
44
Bandar Lampung

Gareng Jalan Kaki Keliling Indonesia Kampanyekan Pencegahan HIV

8 September 2017
57
Nasional

Pendiri Partai Hanura Sepakat Mendesak DPP Untuk Menyelenggarakan Munaslub

16 Desember 2021
5.7k
Daerah

Jejak Pembangunan Lampung Barat Terekam di Buku Ini

19 Maret 2017
92
Bandar Lampung

Pemudik Banyak Mengeluh Batuk

28 Juni 2017
26
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019