Bandar Lampung, Lampungnews.com —Sejumlah warga mengadu soal dugaan perlakuan tidak adil dan kerap mendapatkan sikap arogansi aparatur pemerintah Bandar Lampung, diduga akibat kepentingan politik.
Hal itu diungkapkan warga kepada Bakal Calon Walikota Ryco Menoza, saat silahturahmi, dengan ratusan warga Kelurahan Pahoman, Kecamatan Enggal, Bandar Lampung. Jumat (21/02/2020)
“Ada perlakuan tidak adil, dan arogansi aparat pemerintahan. Bahkan sampai saat ini sejumlah kepala keluarga di ada yang tidak memiliki Ketua RT, karena warga tidak setuju dengan Ketua RT yang diganti dengan ditunjuk oleh aparatur pemerintah,” kata Emi, warga Kelurahan Pahoman.
Menurut Emi, ada tujuh Ketua RT yang diganti karena masa jabatannya habis, tetapi pergantian itu ditunjuk langsung mestinya dipilih oleh masyarakat.
“Tidak ada pemilihan ulang, jadi kami harus bergabung ke RT lain yang jaraknya jauh, penunjukan itu juga tanpa sepengetahuan warga,” katanya.
Selain itu, kata dia, Ketua RT yang ditunjuk tersebut orang-orang yang dianggap loyal dan sesuai kemauan pimpinan diatasnya tetapi justeru warga tidak menginginkannya.
Warga lainnya, Jumariah, yang merupakan salah satu kader Poskel mengaku tidak mendapatkan insentif dan diberhentikan secara sepihak tanpa alasan jelas dari aparatur kelurahan.
Ia mengaku, dia bersama beberapa rekannya diberhentikan secara sepihak dan diganti dengan orang-orang yang sesuai dengan kemauan atau keinginan aparatur pemerintah di kelurahan tersebut.
“Kami sudah mengadu tetapi justeru kami diintimidasi dan diancam akan dilaporkan balik,” ujar dia.
Selain itu, warga mengeluhkan bantuan PKH yang tidak tepat sasaran, KTP elektronik dan masalah sosial lainnya. Rycko Menoza berjanji akan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat jika nanti mendapatkan amanan memimpin Kota Bandar Lampung. (*/red)