Tanjungsari, Lampungnews.com — Salah satu warga di Desa Kertosari, Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan dikabarkan terpapar Virus Corona (Covid-19) dan sejumlah keluarga yang telah berinteraksi dengannya langsung melakukan isolasi mandiri.
Warga yang dikabarkan terpapar virus ini adalah suami dari seorang bidan Merynthan (Mery) yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Tanjungsari. Sedangkan keluarga asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di tempat bidan tersebut melakukan isolasi mandiri.
Selain bertugas di Puskesmas Tanjungsari dan berinteraksi dengan petugas kesehatan lainnya, bidan tersebut juga membuka praktek di rumahnya sehingga banyak berinteraksi dengan pasien.
Hal ini disampaikan Sekertaris Desa Kertosari, Sumidi, yang disebarkan melaui pesan whatsapp memberikan himbauan kepada warga agar menghindari keramaian dan selalu mematuhi protokol kesehatan.
Namun, informasi yang dihimpun sementara, petugas kesehatan puskesmas setempat sudah melakukan rapid test dan hasilnya negatif, sedangkan bidan Mery masih menunggu hasil swab test untuk memastikan terpapar virus tersebut atau tidak.
Kepala Desa Kertosari, Albert Halomoan, melalui pesan suara whatsapp yang menyebar secara berantai, mengimbau agar warga tetap berada di rumah untuk menghindari penyebaran virus tersebut.
“Mengingat situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang semakin mendekati untuk tetap dirumah saja,” ujarnya.
Ia meminta warga jangan keluar rumah, jangan berinteraksi dan bersentuhan dengan warga lain meskipun itu tetangga dekat maupun orang jauh karena virus ini dapat menyebar dari siapapun tanpa disadari.
“Tetap mematuhi protokol kesehatan, jika keluar memakai masker dan jangan bersalam-salaman dengan siapapun, baik tetangga atau orang jauh,” kata Albert.
Karena kabar ini pun membuat sejumlah warga mengurangi aktivitas di luar rumah karena khawatir sejak tersiar kabar ada warga yang terpapar Covid-19 pada Selasa, (15/09/2020).
Pasar malam di desa ini pun rencananya akan ditutup pihak desa. Padahal warga terutama ibu-ibu dan anak-anak sebelumnya berkumpul di tempat tersebut tanpa memperhatikan protokol kesehatan terutama saat akhir pekan.
Sementara itu, untuk memastikan kebenaran kabar adanya warga yang terpapar virus ini, perlu menunggu informasi resmi dari pihak terkait atau tim gugus tugas percepatan penenganan covid-19 pemerintah daerah setempat.
Hingga berita ini diturunkan sejumlah pihak belum berhasil dikonfirmasi, begitu juga Kepala Desa dan Sekertaris Desa Kertosari karena nomor teleponnya tidak aktif . (crz)