Jakarta,Lampungnews.com-Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan kemiskinan ekstrem turun nol persen di Indonesia dalam waktu selambat-lambatnya dua tahun.
“Dalam 2 tahun ke depan target Presiden ingin menurukan kemiskinan ekstrem sampai 0%. Hal yang perlu kita dukung dengan melakukan kerja yang efektif, fokus, terarah dan terpadu, supaya pengentasan kemiskinan lebih tajam dan sekaligus target Presiden terpenuhi,”ucap Gus Ipul di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Dalam mendukung pengentasan Kemiskinan, Kemensos diminta untuk menyusun perencanaan yang komprehensif, utuh, terpadu, terkoordinasi, terintegrasi sehingga akan fokus dan efektif.
Gus Ipul juga mengajak seluruh jajaran Kemensos termasuk DWP untuk bekerja lebih terpadu, fokus dan terintegrasi. Tidak hanya terintegrasi dilingkungan Kemensos, tetapi juga dengan Kementerian/Lembaga yang lain.
Menurutnya, ketika hal ini bisa dilakukan dengan data yang terpadu dan lebih valid, serta dengan sasaran yang lebih jelas kemudian intervensi berkelanjutan, target Presiden di tahun 2029 dalam menurunkan kemiskinan akan terwujud.
Selain itu, pemerintah kata dia tengah memfinalisasi rencana pemberian bantuan sosial (bansos) bagi 3,1 juta warga kategori miskin ekstrem. Gus Ipul menyatakan bahwa data penerima bantuan sudah melalui proses pendataan terbaru dan akan terus diperbarui untuk memastikan keakuratan penerima manfaat bagi miskin ekstrem.
“Data yang kita miliki adalah data paling mutakhir, Insya Allah sesuai dengan kondisi masyarakat. Namun, tentu perlu dilakukan pembaruan secara terus-menerus,”ujarnya.
Selain itu, Kemensos juga membuka jalur usulan dan sanggahan bagi masyarakat yang merasa layak menerima bantuan tetapi belum terdata. Mekanisme tersebut bisa dilakukan secara formal melalui jalur resmi maupun partisipatif lewat aplikasi digital yang memungkinkan masyarakat mengajukan usulan atau keberatan.
Gus Ipul menjelaskan bahwa proses pemutakhiran data dapat berdampak pada perubahan jumlah penerima bansos. “Bisa ada penambahan atau pengurangan. Jika ada warga yang sebelumnya menerima bantuan tapi kemudian tidak lagi, kami mohon dimaklumi karena ini disesuaikan dengan data terbaru,”jelasnya.
Bantuan yang diberikan akan berbentuk perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi, dengan afirmasi khusus bagi warga kategori miskin ekstrem. “Kami ingin program ini segera terlaksana. Saat ini sedang dihitung dan dimatangkan. Mudah-mudahan segera selesai,” kata Gus Ipul.
Dengan demikian, Kemensos berkomitmen untuk segera menyelesaikan proses finalisasi data dan konsolidasi program bantuan agar dapat segera disalurkan. “Kami dengan Pak Wamen akan bekerja keras dalam minggu depan untuk memastikan akurasi data 3,1 juta penerima dan menyusun program afirmasi yang tepat,”ucap Gus Ipul.
Ia berharap bahwa program ini dapat diluncurkan dalam tiga bulan ke depan, seiring dengan proses finalisasi data dan skema bantuan. Serta pemerintah optimis membantu percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.(*)