Bandarlampung, Lampungnews.com – “Kami putra-putri berbagi nasi berjanji, mempersatukan Indonesia dengan perantara sebungkus nasi. Kami putra-putri berbagi nasi mengaku, berbangsa satu, bangsa yang mau berbagi. Kami putra-putri berbagi nasi menjunjung bahasa persatuan, bahasa lapar.”
Sepenggal paragraf itulah yang menggerakan para pejuang nasi untuk tetap solid saling berbagi hingga mencapai angka empat tahun. Tujuannya sederhana, saling berbagi dengan sesuatu yang sederhana tapi berharga, berbagi nasi bagi saudara yang tidur beralaskan bumi beratapkan langit.
Gerakan-gerakan berbagi nasi ini selalu dilakukan menyusuri gemerlapnya suasana malam di Kota Bandar Lampung, hingga akhirnya menular ke Pringsewu, Pesawaran, dan Tanjung Bintang.
Di perayaan empat tahun Komunitas Berbagi Nasi Lampung, para muda-mudi ini bergerak lebih. Minimnya pasokan darah di Bank Darah PMI Lampung akhirnya dijadikan ‘sasaran’ berbagi.
Dengan mengajak masyarakat yang sedang berolahraga di Stadion Pahoman, komunitas yang terbentuk Februari empat tahun silam dan berkembang lewat media sosial twitter, menggalang berkantong-kantong darah. Karena Semesta Pun Berbagi tanpa terkecuali. (El Shinta)