Bandarlampung, Lampungnews.com – SNV Netherlands Development Organisation, mengungkapkan fakta, bahwa sebanyak 20.539 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Pringsewu, Lampung, masih buang air besar sembarangan (BABS).
“Dari data yang dimiliki dari 102.885 KK, sebanyak 20.539 KK dinyatakan masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS) tidak di jamban maupun toilet yang layak,” kata Koordinator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Bandarlampung, Bambang Pudjiatmoko, Selasa.
Sampling itu, lanjutnya, berasal dari sembilan kecamatan. Padahal, Pringsewu pemasok ikan lele terbesar untuk Kota Bandarlampung, selain pasokan lele dari Kota Metro dan Lampung Timur.
Ia menjelaskan, namanya kotoran atau tinja, itu kandungan proteinnya lebih tinggi. Kalau ikan lele diberi makan kotoran yang akan besar kepalanya saja sementara tubuhnya kecil dan panjang.
“Kita ingin memutus mata rantai itu. Sekarang sudah lebih aman, meskipun belum semua,” kata dia. saat memberikan materi pada Orientasi Sanitasi Untuk Media dan Bloger, di Inna Eight Hotel.
Organisasi yang berasal dari Belanda ini mengampanyekan pentingnya sanitasi bagi masyarakat desa yang masih kurang mengerti akan penting buang air besar pada tempatnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kehadiran SNV ingin merubah perilakunya, selain ‘Stop BABS’. Adalagi perilaku yang harus dibiasakan yakni cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, hingga limbah cair. (Davit)