Bandarlampung, Lampungnews.com – Hubungan militer antara Indonesia dengan Australia kembali pulih. Sekitar dua bulan Indonesia menunda kerja sama militer dengan Australia terkait materi pengajaran yang menghina Pancasila.
Pemulihan itu diutarakan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, tatkala Presiden Joko Widodo berkunjung ke negara tersebut.
“Presiden Widodo dan saya sepakat memulihkan secara penuh kerja sama pertahanan, kegiatan pelatihan, dan pertukaran,” kata Turnbull dalam jumpa pers di Sydney, seperti dikutip dari bbc.com.
Di lain pihak, Jokowi mengaku yakin dalam kunjungannya yang perdana ke Australia sebagai kepala negara, kesepakatan perdagangan bebas akan dapat dirampungkan tahun ini.
“Saya telah membicarakan beberapa isu kunci dengan Perdana Menteri Turnbull. Pertama adalah pencabutan rintangan perdagangan, baik dalam wujud tarif maupun non-tarif untuk produk-produk Indonesia seperti kertas Indonesia dan minyak sawit,” kata Jokowi.
Sebelumnya, TNI sempat membekukan semua kerja sama pertahanan dengan Australia pada Desember 2016 lalu, kendati kemudian disebutkan bahwa yang dibekukan adalah program pelatihan bahasa.
Pembekuan dipicu oleh insiden ketika instruktur pasukan komando Indonesia, Kopassus, sedang mengajar para personel pasukan komando Australia (Special Air Service) di salah satu fasilitas pelatihan militer di Perth.
Salah seorang instruktur Kopassus merasa ada salah satu unsur yang dipajang di fasilitas tersebut, yang menghina Indonesia. (*)