Bandarlampung, Lampungnews.com – Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung mengungkapkan bahwa terorisme dan radikalisme masih menjadi ancaman eksistensi peradaban manusia, oleh karena itu harus dihadapi bersama-sama seluruh komponen masyarakat termasuk media massa.
“Berdasarkan survei, kebanyakan penyebaran radikalisme dan terorisme disebarkan melalui media. Diharapkan juga pemahaman ini dapat kita tangkal penyeberannya bersama-sama,” kata Ketua FKPT Lampung Abdul Syukur, saat diskusi dengan tema Literasi Media Sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme dan Terorisme, di Hotel Sheraton, Bandarlampung, Kamis (18/5).
Ia menyebutkan, bahwa pelaku radikalisme dan terorisme di Provinsi Lampung rata-rata berusia muda dari mulai umur 15-40 tahun. Selain itu, para pelaku tersebut umumnya tidak memiliki pemahaman dan sangat mudah diprovokasi oleh pihak lain.
Saat ini pihaknya telah memetakan sejumlah permasalahan radikalisme dan terorisme di Lampung sejak tahun 2013 lalu hingga sekarang.
Ia menambahkan, FKPT merupakan perpanjangan dari BNPT untuk mencegah masuknya terorisme dan paham radikal di Indonesia. Sehingga sudah lakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bagaimana melakukan pencegahan yang melibatkan semua segmen, baik kalangan bawah, menengah, orang tua dan remaja.
Dewan Pers Pusat Imam Wahyudi, mengatakan, ada kegelisahan yang terjadi akhir-akhir ini terkait media sosial maupun media mainstrem dalam menyampaikan informasi terkait terorisme.
“Informasi melalui media sosial sangat banyak yang menyampaikan berita hoax (bohong). Adanya berita hoax yang disampaikan melalui media sosial, peran media maenstream juga sangat dibutuhkan dalam memberikan informasi yang sebenarnya,” terangnya.
Ia menambahkan, media maenstream tanpa sadar ikut juga menjadi agen penyebar hoax sebanyak 8,7 persen media televisi dan 5 persen media cetak yang tanpa sadar ikut menjadi agen penyebar hoax.
“Kebanyakan seseorang melihat dari judul yang tidak sesuai, sehingga menyebabkan seseorang ikut melakukam terorisme. Oleh karena itu, peran media dalam mencegah teroris sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Terkait terorisme dan radikalisme, Direktur Intelkam Polda Lampung Kombes Amran Ampulembang mengatakan saat ini menjadi ancaman bersama.
Amran menyebutkan, yang harus dilakukan untuk menangkal bahaya terorisme dan radikalisme. adalah menanamkan nilai-nilai budaya sejak dini agar dapat menjadi penghambat kedua hal tersebut. Jika sudah tumbuh lakukan deradikalasi dengan memberikan pemahaman agar kembali kejalan yang benar. (Adam)