• Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Lampungnews.com
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial
No Result
View All Result
Lampungnews.com
No Result
View All Result

Kasus Bullying Anak Meningkat pada 2017

Alian by Alian
23 Juli 2017
in Nasional
Ilustrasi Bullying (Ist)

Ilustrasi Bullying (Ist)

11
SHARES
325
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Ilustrasi Bullying (Ist)

Lampungnews.com – Kasus bullying atau perundungan pada anak-anak meningkat dan tidak bisa dibiarkan, karena akan menimbulkan masalah serta meresahkan masyarakat. Bullying menjadi perhatian Kementerian Sosial. Dari data survei, sebanyak 84 persen anak usia 12 tahun hingga 17 tahun pernah menjadi korban bullying.

Dari layanan yang dibuka Kemsos melalui telepon sahabat anak atau (Tespa), sejak Januari hingga 15 Juli, tercatat ada 976 pengaduaan dan 17 adalah kasus bullying.

“Bullying memiliki banyak dampak pada korban. Mulai dari depresi sampai menutup diri. Paling fatal, korban bisa bunuh diri,” kata Mensos Khofifah Indar Parawansa di Semarang, Jawa Tengah.

Kasus bullying terjadi melalui berbagai cara. Baik secara kontak fisik maupun melalui media sosial. Karena itu, diperlukan perhatian masyarakat akan bahaya bullying.

Sementara itu, psikolog konseling Muhammad Iqbal menyebut, kasus kekerasan terhadap anak pada 2014 cukup tinggi. Meski pada 2015 dan 2016 jumlahnya menurun, pada 2017 kasus serupa kembali mencuat.

“Data yang kami terima, naik lagi di tahun 2017,” ujarnya dikutip dari viva.co.id.

Pria yang juga berprofesi sebagai dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana itu menilai, anak kerap jadi korban dari berbagai persoalan yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Untuk itu mereka kerap mencari jati diri tanpa mampu mengontrol emosi dan pola pikir.

“Seperti misal kasus bullying di Thamrin City. Kita tahu kalau mereka sedang mencari jati diri, untuk itu kami mengimbau kepada institusi pendidikan agar juga membantu anak dalam menemukan jati dirinya. Tidak dengan cara menghukum, mengeluarkan anak dari sekolah dan mencabut KJP mereka,” ujarnya.

Menurut Iqbal, mengeluarkan murid dari sekolahnya bukanlah sebuah solusi yang baik, karena ini melanggar hak anak untuk mendapat pendidikan layak.

“Lima tahun ini, kami mencoba menghadirkan sekolah ramah anak. Ada 5.000 sekolah yang kami lakukan sosialisasi, terkait kebijakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Regulasi sudah ada dari situ, kami akan menghadirkan sekolah sebagai rumah kedua bagi anak,” katanya.

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh negara untuk menuntaskan kasus kekerasan terhadap anak. Ia menyebut tiga komponen sistem harus saling bersinergi untuk melakukannya.

“Kita, bersama, berupaya untuk menciptakan sinergisitas antara tiga komponen sistem, yaitu negara, anak dan keluarga, termasuk di dalamnya masyarakat,” katanya.

Dalam lima tahun terakhir, pihaknya menerima laporan bahwa ada 23.000 kasus kekerasan terhadap anak di 9 raster, tiga di antaranya mencakup kasus utama yang angkanya cukup tinggi.

“Pertama, anak berhadapan dengan hukum. Kedua, kasus soal pengasuhan anak, seperti perebutan hak asuh pasca perceraian. Ketiga, kasus dunia pendidikan, seperti kekerasan antara anak dan anak, atau guru terhadap murid di lingkungan sekolah,” katanya.

Karena itu, ia dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan terus melakukan pengawasan dan memberikan usulan kebijakan kepada negara, mengenai sistem perlindungan anak yang efektif.

“Usulan kebijakan kami adalah menyamakan roadmap kementerian/lembaga. Ini agar tidak terjadi tumpang tindih terhadap program-program yang pernah dijalankan sebelumnya, sehingga tidak berulang dan tidak memberi dampak apa-apa terhadap sistem perlindungan anak,” katanya.

Sementara itu, di lingkup sekolah, selain pembenahan infrastruktur, Iqbal menyarankan agar kualitas SDM para guru ditingkatkan agar luwes dalam mendidik muridnya. Selain itu, orangtua dan guru adalah pihak pertama yang wajib mengawasi penggunaan gadget pada anak, baik itu di lingkungan dia belajar maupun keluarga.

“Anak sering kali mengaplikasi apa yang ia lihat dari gadget, kekuatan gadget ini luar bisa bagi mental mereka. Maka dari itu, orang tua dan guru harus mengawasi dengan saksama. Negara pun tak boleh kalah dengan persoalan-persoalan ini,” katanya.

Ia menambahkan, hak dan martabat anak harus tetap dilindungi, seberapa pun besarnya kesalahan yang mereka perbuat. Ketika ada anak di bawah umur yang menjadi korban kejahatan seksual, korban bullying, atau terkena narkoba, negara harus hadir.(*)

11
SHARES
ShareTweet
Tags: bullyinglampung news
Previous Post

Warga Temukan Ganja 5 KG Dalam Tong Sampah

Next Post

Chester yang Dibully, Tersakiti, dan Depresi

Related Posts

Mensos Gus Ipul Sebut Karang Taruna Harus Jadi Garda Terdepan Perubahan Sosial

26 Agustus 2025
5

Peringati Maulid Nabi, Kementerian Agama Adakan Berbagai Kegiatan Dalam Blissful Mawlid 1447 H

22 Agustus 2025
13

Pemerintah Dorong Kemajuan Industri Tekstil, Alas Kaki Hingga Kulit Agar Semakin Mendunia di Indo Leather & Footwear 2025

14 Agustus 2025
18

Indo Leather & Footwear Expo 2025 Kembali Digelar 14–16 Agustus 2025 Mendatang

11 Agustus 2025
7
Next Post
Foto Chester Bennington

Chester yang Dibully, Tersakiti, dan Depresi

Ilustrasi jambret (Ist)

Jambret Tas Mahasiswa, Seorang Pelajar Ditangkap Polisi

Hidup Sehat Dengan Model MCK Umum Tiga Pintu

Masyarakat saat diperiksa di halaman klinik kecantikan Kartini. (Lampungnews/Davit)

KSK Lampung Gelar Pengobatan Gratis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA ACAK

Lifestyle

Insomnia dan Gangguan Kecemasan Bisa Disebabkan Oleh Siklus Penggunaan Media Sosial

21 Juni 2017
63
Nasional

Relawan GP Berkemajuan Ungkap Alasan Dukung Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024

29 April 2023
18
Bandar Lampung

Disbertam Keluhkan Tanaman di Taman Tugu Juang Rusak

12 Desember 2016
137
Daerah

Jembatan Penghubung Dua Desa di Lamteng Putus

1 Mei 2018
71
Hukum

Bambang Terima Vonis Tapi Minta Penerima Suap Juga Harus Diusut

22 Mei 2017
77
Lampungnews.com

Copyright@2019

Lampungnews.com adalah salah satu portal berita yang menyuguhkan informasi berkualitas, dalam bentuk berita tulis/teks, berita foto maupun video. Dengan tagline Dinamis dan Inspiratif. Kami hadir selama 24 jam atau 7 hari dalam sepekan.

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Bandar Lampung
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Lipsus
  • Lifestyle
  • Lampung Foto
  • Video
  • Advetorial

Copyright@2019