Bandarlampung, Lampungnews.com – Slogan Pancasila yang bertebaran di Seluruh ruang terbuka publik jelang Pilgub seperti alat untuk kepentingan penguasa. Pancasila setiap menjelang Pilkada seperti menjadi alat, dan setelah Pilkada hilang dan tak berbekas, seperti hanya slogan tanpa penerapan.
Begitulah inti Diskusi Terbuka dalam Syukuran 21 Tahun PRD dengan tema menyongsong Pilgub bertajuk “Menangkan Pancasila antara Slogan dan Keharusan,” Kamis, (27/7) di Hotel Marcopolo.
Adapun pembicara dalam sesi diskusi, yaitu Wakil Sekjen PRD Rudi Hartono, dosen FISIP Universitas Lampung (Unila) Himawan Idrajid, Abi Hasan Mu’an mewakili Ketua Partai Golkar Lampung Arinal Djunaidi, Sekretaris PDIP Lampung Mingrum Gumay, dan Ketua NasDem Lampung yang juga Bupati Lampung Tengah, Mustafa. Acara yang dimoderatori oleh Pemred duajurai.co ini dibuka oleh Pemotongan Tumpeng tanda peringatan hari lahir PRD yang jatuh pada 20 Juli lalu.
“Pancasila hanya dibutuhkan saat bangsa terancam,” kata Wasekjend PRD, Rudi Hartono membuka Diskusi.
Rudi mengatakan ada tiga persoalan utama Pancasila saat ini. Pertama yaitu hanya dibutuhkan saat bangsa terancam. Kedua Pancasila hanya dipanggil sebagai alat pemersatuan bangsa. Sementara ketiga Pancasila sering direpresentasikan sebagai penyelenggara negara.
Sementara Bupati Lampung Tengah, Mustafa menjelaskan di daerah yang ia pimpin masih banyak peperangan antar suku dan kampung. Hal ini disebabkan Pancasila belum mampu menyentuh pelosok kampung.
“Ketika saya mengambil keputusan harus tegas dan tak pandang bulu dan tidak membedakan suku maupun golongan adalah bentuk pengamalan nilai Pancasila,” ujar ketua DPW NasDem ini.
Dilain pihak Sekretaris DPD PDIP Lampung Ningrum Gumai mengatakan saat ini Pancasila belum mengakar dalam masyarakat Indonesia. Dengan kemajemukan yang ada, masih ada perbedaan yang dianggap salah.
Terpisah, panitia pelaksana Rachmat Husein DC menegaskan semua nama bakal calon gubernur yang muncul dipermukaan telah diundang.
“Hal ini dilakukan agar kedepan semua bakal calon memenangkan Pancasila dalam pilgub 2018,” kata dia. (Davit)