Bandarlampung, Lampungnews.com – Dinas Perdagangan Bandarlampung menyatakan pembangunan Pasar Way Halim akan dilaksanakan awal September tahun 2017. Pembangunan pasar dengan anggaran Rp 9 miliar dari Kementerian Perdagangan akan dilaksanakan selama 120 hari kerja.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Bandarlampung Sahriwansah, pembangunan pasar tersebut akan dimulai awal September mendatang. “Pembangunan pasar mulai awal September 2017 nanti. Sebab masa pekerjaan pembangunan itu hanya 120 hari,” kata Sahriwansah, Jumat (28/7).
Untuk dana pembangunan dari pusat yang dananya ada di Kantor Pembendaharaan Kas Negara di Bandarlampung. “Karena ini dana dari pusat jadi dana bukan turun di kami melainkan di KPKN tersebut,” tambahnya.
Saat ini pihaknya belum bisa mengetahui perusahaan siapa yang bakal memenangkan tender untuk membangun pasar tersebut. “Kalau sekarang masih masa tender nanti yang menang siapa baru diketahui setelah selesia tender dan segera dilakukan pembangunan,” ungkapnya.
Terkait tempat penampungan sementara untuk para pedagang saat ini yakni antara dua tempat yakni di halaman sekolah Al Azhar yang lebar ataupun di lapangan parkir yang ada saat ini.
“Alternatif untuk TPS para pedagang yakni masih akan meminta izin di lapangan Al Azhar. Jika tidak di sana maka akan gunakan lapangan parkir yang ada saat ini dibagian depan atau pertengahan dua pasar itu,” katanya
Memang TPS ini tidak bisa senyaman kios yang ada karena memang tempat sementara. Jika sudah selesai pembangunan maka akan menempati kios yang layak. “Namanya TPS sekedarnya saja, jadi kalau selesai pembangunan bisa menggunakan kios yang bagus karena sudah direhap. Nanti dibagian ikan akan ada zonasi, sayuran dan juga pakaian,” katanya.
Sedangkan untuk lokasi juga akan ditempatkan sesuai undian yang disiapkan oleh dinas perdagangan. “Kami akan mengundi dan tidak boleh ada yang memilih tempatnya. Karena semuanya sama akan diundi,” imbuh Sahriwansyah.
Terkait harga sewa, maka seluruh pedagang akan diterapkan sewa kios berdasarkan Perwali No. 106 Tahun 2011 yang menetapkan harga sebesar Rp 10 ribu per meter per bulan. “Harga sewa yang diterapkan berdasarkan perwali. Nanti tinggal dihitung ketetapan harga dengan perwali dan dikalikan berapa meter luas kios yang ditempati oleh pedagang,” katanya.
Sedangkan untuk Pasar Cimeng tidak jadi dibangun tahun ini lantaran waktu yang sangat penting begitu pula melihat kondisi pasar yang ada. “Pasar cimeng memang tidak jadi dibangun tahun ini karena waktunya sempit. Begitu pula dengan lokasi yang susah dijangkau untuk alat berat dimana jalan disana yang sempit. Setelah penilaian maka tidak jadi dibangun tahun ini,” kata Sahriwansyah.
Jika memang memungkinkan ditahun 2018 maka akan dibangun pada tahun tersebut dan melihat kondisi dilapangan. “Jika memang tidak memugkinkan maka dialihkan kepasar yang memang sesuai dan tidak sulit dijangkau,” jelasnya.
Di tahun ini pula ada pembangunan Pasar Tani Kemiling yang dianggarkan sebesar Rp 700 juta. “Bebarengan dengan Pasar Way Halim, Pasar Tani juga akan dibangun dengan anggaran Rp 700 juta,” pungkasnya. (El Shinta)