Pringsewu, Lampungnews.com – Belum sempat difungsikan, pembangunan dam parit di Pekon (desa) Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluwih terpaksa harus dibongkar. Masyarakat menilai buruknya kualitas bangunan meski pelaksaan pembangunan belum lama dirampungkan.
“Bingung, Mas, mesti ngomong gimana soal kondisi bangunan itu,” kata Imam, salah satu warga petani yang juga tokoh masyarakat setempat belum lama ini.
Ia mengaku prihatin melihat hasil pembangunan yang menelan biaya hingga ratusan juta rupiah itu. Padahal, pembangunan dam parit tersebut telah lama dinanti oleh kaum petani, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan air areal persawahan yang selama ini berkendala.
Ekspektasi petani dengan adanya proyek dari Dinas Pertanian itu diharap jadi jawaban atas keluhan petani selama ini. Faktanya, besarnya anggaran yang diperuntukkan untuk pembangunan nyatanya tak sebanding dengan kualitasnya.
Warga pun berharap ada upaya perbaikan bangunan agar berdampak baik, mendukung kelancaran usaha budidaya tani warga. “Sudah kami adukan kepada Dinas Pertanian dan pihak yang menangani pembangunan (dam parit) tersebut. Dan mereka bersedia untuk melakukan perbaikan,” kata Bambang, warga lainnya. (Anton Nugroz)